THE SOCIAL CAPITAL AND RESILIENCE OF THE TRADITIONAL MARKET OF NAGARI SIJUNJUNG COLON A CASE STUDY

JEZI NURDIN, Dr. Ely Susanto, MBA

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Penelitian ini berangkat dari fenomena keberadaan pasar tradisional yang sudah berdiri sejak lama di Kabupaten Sijunjung yang masih bertahan di era modern. Dimana inovasi bisnis retail dan minimarket lokal dapat menarik minat pembeli untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan barang lainnya. Oleh karena itu, peran modal sosial diteliti dalam memperkuat posisi pasar tradisional di Sijunjung dalam menghadapi persaingan pasar modern di lingkungan masyarakat lokalnya. Pertanyaan penelitian yang muncul adalah bagaimana pasar tradisional menjaga konsumen dan ketahanannya di era inovasi pasar modern lokal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang luas tentang bagaimana modal sosial bekerja dalam meningkatkan ketahanan pasar tradisional. Unsur modal sosial seperti Bonding, Bridging, dan Linking digunakan untuk menilai sejauh mana ketahanan pasar tradisional dan lingkungan sekitarnya dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern. Pendekatan kualitatif studi kasus secara deskriptif menguraikan tentang bagaimana modal sosial bekerja di Pasar Tradisional Nagari Sijunjung Kabupaten Sijunjung. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa unsur Bonding yang merupakan norma budaya dan hubungan antar anggota merupakan ikatan yang paling substansial untuk menegakkan pasar tradisional. Kemudian diikuti oleh elemen Linking and Bridging. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini diharapkan tidak hanya dapat digunakan untuk peningkatan ketahanan pasar tradisional tetapi juga dapat memberikan implikasi strategis bagi pengambil kebijakan bagi peningkatan pembangunan ekonomi di Kabupaten Sijunjung.

This research departs from the phenomena of the long-standing traditional market in Sijunjung Regency, which still sustain in a modern era. Where the innovation of local retail and minimarket business might attract the buyers in purchasing the daily needs and other goods. Therefore, the role of social capital is investigated in strengthening the position of the traditional market in Sijunjung in the face of competition from the modern market in its local community environment. The research question that arises is how the traditional markets keep their consumers and their resilience in the era of innovation of the local modern markets. The aim of this research provides a broad explanation of how social capital works on enhancing the resilience of the traditional markets. The elements of social capital, such as Bonding, Bridging, and Linking, are employed to assess how far the traditional market and surrounding environment resilient to face the competition with the modern market. The qualitative approach of the case study descriptively elaborates on how the social capital work in the Nagari Sijunjung Traditional Market in Sijunjung Regency. This study reveals the findings that the Bonding element of social capital, which are the cultural norms and relationship among the members, is the most substantial ties to uphold the traditional market. Then, it followed by Linking and Bridging elements. Consequently, the results from this research are not only expected to be used for the improvement of traditional market resilience but also to provide the strategic implication for the policymaker for the improvement of economic development in Sijunjung Regency.

Kata Kunci : Traditional market, social capital, resilience, community