Laporkan Masalah

Wacana seksualitas perempuan lansia dalam serial Netflix Grace and Frankie (Analisis wacana kritis Sara Mills terkait seksualitas perempuan lansia dalam episode the sex dan the expiration date)

GISELA LUIGI S, Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Ketika memasuki usia lanjut atau perempuan yang telah melewati masa menapouse kerap dianggap sebagai makhluk aseksual. Kondisi ini terus menerus dilanggengkan oleh media dalam menayangkan kondisi penuaan sebagai permasalahan besar dan berakibat negatif dengan kondisi seksualitas perempuan lansia sehingga perempuan lansia tertindas oleh nilai-nilai atau mitos yang membatasi hak tubuh serta seksual mereka. Terlebih lagi ada male gaze yang dilanggengkan media sehingga menjadi kondisi yang tidak menguntungkan bagi perempuan lansia. Studi ini melihat wacana seksualitas perempuan lansia yang dikonstruksi dalam film serta stereotip-stereotip gender yang hadir dalam setiap scene dengan pendekatan kritis. Melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan kritis, penelitian ini penting dilakukan untuk melihat ideologi dan permasalahan gender ketika menghadirkan wacana seksualitas perempuan lansia. Wacana seksualitas perempuan lansia akan dilihat dalam serial Netflix Grace and Frankie yang telah memuat kehidupan seksual dan asmara perempuan lansia dalam lima season sehingga dipandang dapat mempertajam analisis studi ini. Konsep Gender digunakan dalam studi ini untuk melihat subordinasi atau marginalisasi perempuan yang muncul dalam Film. Analisis penelitian ini akan menggunakan metode analisis feminist stylistic dari Sara Mills untuk melihat marginalisasi posisi perempuan lansia atau tekanan sosial yang dialami ketika membahas seksualitas perempuan lansia dengan berfokus pada tiga level analisis yaitu kata, kalimat, dan wacana. Penelitian ini berfokus pada tiga isu seksualitas perempuan yaitu reproduksi, kehidupan seksual, dan hubungan asmara. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa reproduksi perempuan lansia diwacanakan sebagai tempat penetrasi seksual oleh laki-laki, kondisi yang tidak subur, dan tidak berfungsi secara normal, sedangkan dalam kehidupan seksualnya perempuan lansia diwacanakan berada dalam kondisi yang tidak normal karena memerlukan fasilitator seks untuk terjadinya penetrasi seksual, dihadirkan secara erotis dan diwacanakan dalam kondisi aseksual. Pada hubungan asmaranya, film ini menghadirkan wacana perempuan lansia diharuskan cantik dan menarik untuk dicintai oleh laki-laki, ia dijadikan sebagai objek visual pleasure laki-laki dan hubungan asmaranya diwacanakan sebagai hubungan kedaluwarsa atau tidak akan bertahan lama.

When entering old age or women who have passed the menopause period, are often considered as "asexual". This condition is continually perpetuated by the media on showing that aging as a big problem and harms the sexuality of elderly women so that elderly women are oppressed by values or myths that limit their body and sexual rights. Moreover, male gaze is perpetuated by the media and it becomes an unfavorable condition for elderly women. The research will focus on the discourse of elderly women sexuality which is constructed on film as well as the gender stereotypes that are present in every scene and this study use a critical approach to identify gender problems on text. Through qualitative research with a critical approach, this research is important to find an ideology and gender issues when presenting the discourse on the sexuality of elderly women. The discourse on the sexuality of elderly women will be seen in the Netflix series Grace and Frankie, which has featured the sexual and romantic lives of elderly women in five seasons so that it is considered to be able to sharpen the analysis of this study. The concept of gender is used in this study to see the subordination or marginalization of women who appear in films. The analysis of this research will use the feminist stylistic analysis method from Sara Mills to find out the marginalization of the position of elderly women or the social pressure experienced when discussing the sexuality of elderly women by focusing on three levels of analysis, namely words, sentences, and discourse. This research focuses on three issues of female sexuality, namely reproduction, sexual life, and relationships. The findings of this study indicate that the reproduction of elderly women is discouraged as a place for sexual penetration by men, infertile conditions, and do not function normally, while in their sexual life, elderly women are discouraged from being in an abnormal condition because they need a sex facilitator for sexual penetration, presented in an erotic and discouraged manner in an 'asexual' condition. In romantic relationship, the film presents a discourse that elderly women are required to show them self as a beauty and attractive women so they can be loved by men. They are used as visual pleasure objects for men and their romance lives are discouraged as relationships that will be expire or not last long.

Kata Kunci : Film, Lansia, Perempuan, Seksualitas, Sara Mills, Analisis Wacana Kritis

  1. S2-2020-434274-abstract.pdf  
  2. S2-2020-434274-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-434274-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-434274-title.pdf