Laporkan Masalah

Redesain Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta dengan Pendekatan Whole Architecture

ADELIA PUTRI P, Harry Kurniawan ST., M.Sc., Ph. D.

2020 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Selama bertahun-tahun Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta telah mampu bertahan dan terus berkembang secara dinamis bersama lingkungannya. Pondok Pesantren ini memiliki keunikan perletakan bangunan yang tersebar karena perkembangannya yangberada di tengah lingkungan permukiman terbangun. Pembangunan setiap bangunannya yang cenderung bersifat spontan berdasarkan ketersediaan lahan dan kebutuhan fungsi ruang, akibatnya bangunan-bangunan pondok pesantren yang tersebar tersebut belum memilikikarakter sebagai sebuah kesatuan namun hanya dipahami sebagai bagian dari pondok pesantren karena fungsi yang ada padanya.Meskipun hingga saat ini fungsi masing-masing bangunan dapat terus berjalan, namun kualitas ruang antar bangunan dan bangunan pondokitu sendiri belum optimal. Redesain pondok pesantren ini berusaha menyempurnakan masterplan perancangan bangunan pondok pesantren agar dapat meningkatkan kualitas lingkungan pondok dengan meningkatkan kualitas ruang antara dan melakukan pemrograman ulang hubungan ruang berdasarkan fungsinya. Pemrograman ruang yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas ruang. Menggunakan pendekatan konsep whole architecture untuk menciptakan kesan inklusif pada bangunan-bangunan pondok yang bertujuan merangkul lingkungan sekitarnya. Dengan menghidupkan suasana Islami pada lingkungan tempat tinggal santri diharapkan mampu memberikan dukungan belajar bagi para santri. Desain ruang antara yang tetap mempertimbangkan masyarakat lingkungan terbangun berusaha menciptakan konektivitas antar bangunan pondok tanpa membuat masyarakat merasa diabaikan dengan keberadaan bangunan pondok pesantren.

Over the years, Al-MunawwirKrapyak Islamic Boarding School Yogyakarta has been able to survive and continue to develop dynamically with its environment. These buildings have uniquely spread out because of its development which is in the middle of an established residential. The spontaneous construction process of each building based on the availability of land and the need for spatial functions causes the buildings do not have character as a whole but are only understood as part of the boarding school for the functions they have. Although until now, the function of each buildings continue to run, yet the quality of space among these buildings has not been optimal. The redesign of this boarding school is trying to complement its master plan so that it can improve the quality of space between each buildings and reprogramming the relation of space based on its function. Good space programming can improve the efficiency and quality of space, in this case,by using the "whole-architecture" concept approach to create an inclusive impression of each buildings and embrace surrounding environment. By reviving the Islamic atmosphere in the environment where students live, it is hoped that it will be able to provide learning support for students. The design of the intermediate space that still considers the built environment community tries to create connectivity between each of the buildings without ignoring the community by the presence of the boarding school.

Kata Kunci : pondok pesantren, lingkungan terbangun, integrasi, sense of the whole / Islamic boarding school, built environment, integration, sense of the whole

  1. S1-2020-399786-Abstract.pdf  
  2. S1-2020-399786-Bibliography.pdf  
  3. S1-2020-399786-TableofContent.pdf  
  4. S1-2020-399786-Title.pdf