On The Need for Universal Social Pensions in Indonesia
M ZAKY AMIYOSO, Nurhadi, S.Sos., M.Si. Ph.D
2020 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGIIndonesia sedang menuju populasi yang menua. Namun, kebutuhan jaminan pendapatan di kalangan lansia di Indonesia tetap menjadi masalah yang signifikan untuk ditangani. Fakta bahwa orang tua yang dianggap sebagai kelompok yang paling rentan karena tingkat kemiskinan tertinggi ditemukan di antara kelompok penduduk lanjut usia memperburuk situasi. Studi ini membahas bagaimana pemerintah Indonesia memberikan skema jaminan sosial untuk lansia dan analisis kesenjangan kebijakan utama dalam skema perlindungan sosial yang ada untuk lansia di Indonesia. Metodologi dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan, termasuk membaca, menganalisis, dan memilah literatur yang bertujuan untuk mengidentifikasi atribut penting dari sumber yang relevan dengan penelitian. Temuannya adalah sebagai berikut. Skema perlindungan sosial untuk lansia di Indonesia diterapkan dalam tiga bentuk: asuransi sosial berbasis iuran, bantuan sosial berbasis non iuran, dan pensiun sosial pemerintah daerah. Namun, ada kesenjangan cakupan yang cukup besar dari populasi lansia dalam skema perlindungan sosial yang ada, baik program pensiun formal atau bantuan sosial. Isu-isu yang muncul seperti stigma terhadap masyarakat miskin dan kesalahan penargetan dalam pelaksanaan program bantuan sosial pro-miskin di Indonesia juga muncul dan menjadi problematis. Mayoritas dari apa yang disebut 'missing-middle' yang memiliki karakteristik pendapatan sedang dan masih sangat rentan terhadap risiko dan guncangan, serta tidak mendapatkan manfaat langsung dari program perlindungan sosial, terutama manfaat pensiun. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sangat perlu membentuk pensiun sosial universal untuk memastikan akses ke jaminan keuangan bagi semua warga negara setelah mereka mencapai hari tua yang ditentukan
Indonesia is heading towards an ageing population. However, the need for income security among the elderly in Indonesia remains a significant issue to be addressed. The fact that the elderly are perceived as a most vulnerable group since the highest poverty rates are found among the elderly population group exacerbates the situation. This study examines how does the Indonesian government provides social pension schemes for the elderly and analyses the main policy gaps in the existing social protection schemes for the elderly in Indonesia. The methodology in this study is literature research, including the reading, analysing, and sorting of literature aimed to identify important attributes of resources that are relevant to the study. The findings are as follows. The social protection scheme for the elderly in Indonesia is applied in three forms: contributory social insurance schemes, non-contributory social assistance schemes, and local governments social pensions. However, there is a substantial coverage gap of the elderly population in the existing social protection schemes, either a formal pension or social assistance programs. The emerging issues such as the stigma against the poor and targeting errors in implementation in the pro-poor social assistance program in Indonesia are also emerged and become problematic. The majority of the so-called missing-middle which is characterised on a modest income and are still very vulnerable to risk and shocks, and does not directly benefit from the social protection program, especially pension benefit. Therefore, the Indonesian government urgently needs to establish universal social pensions to ensure access to financial security for all citizens once they reach the specified old-age.
Kata Kunci : ageing population, elderly, social protection, universal social pension