Laporkan Masalah

ESTETIKA EROTIKA DI MEDIA MASSA (Analisis Wacana Kritis Seksualitas Pada Dirty Jokes Punch Line Dalam Theater of Mind Siaran Radio)

S. HARIADI IMAWAN, Novi Kurnia, M.Si., M.A., Ph.D.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASI

Erotika adalah suatu bentuk estetika yang menjadikan dorongan seksual sebagai kajiannya. Sebagai sebuah bentuk seksualitas, erotika ini yang kini menjadi fenomena dan mewarnai estetika konten radio sebagai media massa penyiaran dengan paling sering ditemukan adanya lelucon jorok (dirty jokes) yang dilakukan oleh penyiar radio dalam setiap punch line bicara (talk)-nya. Mulai dari ciuman hingga adegan ranjang, dideskripsikan berdasarkan inspirasi dari kehidupan sehari-hari, dikemas dalam balutan informasi dan candaan hingga diterima oleh pendengarnya bersama dengan imajinasi theater of mind yang terbangun. Di Jakarta hingga Surabaya contohnya, siaran-siaran radio seperti di jaringan Hard Rock FM diwarnai fenomena ini. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana wacana fenomena estetika erotika ini ditampilkan dalam media penyiaran radio, disusunlah penelitian ini sebagai penelitian deskriptif kualitatif berjenis fenomenologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Wacana Kritis (AWK/CDA) pendekatan Ruth Wodak dengan triangulasi sumber data berasal dari observasi, wawancara, dokumentasi serta dari studi kepustakaan baik melalui artikel, internet, mapun literature review yang relevan dengan penelitian. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sesuai kebutuhan penelitian dengan analisa data teks audio. Sebagai temuan data penelitian ini nyata menampilkan dirty jokes punch line yang paling banyak mewarnai teks audio ternyata adalah memang masalah seks dalam bentuk lelucon. Dapat penulis kelompokkan menjadi tiga topik utama erotika seks yaitu sikap pemikiran tentang seks, organ seks dan aktivitas seksual. Saat mengubah (twist) lelucon jorok dalam siarannya, oleh key informant, informasi disampaikan dengan bahasa tutur dengan dirty jokes punch line sebagai penutup. Perubahan dikondisikan dengan estetika erotika yang dimilikinya, berdasarkan pada situasi dan kemungkinan kondisi personal sang penutur. Maka materi yang semula disampaikan dengan maksud untuk menginformasikan, spontan berubah ke nuansa entertaining lengkap dengan kemasan erotika yang akan dirasakan oleh siapapun yang mendengar, dengan unsur yang mempengaruhi bahasa itu sendiri sehingga menjadi sebuah wacana yang dianalisa dengan kritis.

Erotica is a form of aesthetics that makes sex drive as its study. As a form of sexuality, this kind of erotica became phenomenon and coloring the aesthetics of the radio content as a form of broadcast mass media with the most often found on dirty jokes performed by radio broadcasters in each punch line of their talk. From kisses to bed scenes, described and inspired from everyday life, wrapped in information and jokes to be received by the listener along with the imagination of the theater of mind that has been created. In Jakarta and Surabaya for example, radio broadcasts of Hard Rock FM network are now filled by this phenomenon. Furthermore, to find out how this discourse on erotic aesthetics phenomenon that showed in radio broadcast media, this research conducted as qualitative descriptive research. The method used in this study is a critical discourse analysis (CDA) of Ruth Wodak with triangulation data sources derived from observations, interviews, documentation and from literature studies both through articles, the internet, and literature reviews that are relevant prior to the research. Selected informants were chosen using purposive techniques, according to the needs of research with audio text data analysis. As the findings of this research data, it is clearly showed that the dirty jokes punch line is what coloring the audio text the most. Grouping into three main topics of sexual erotica, namely attitudes of thinking about sex, sex organs and sexual activity. When twisting the dirty jokes in their broadcasts, key informants are conveyed the information in spoken language with mostly dirty jokes punch line as its closing talk. Its erotic aesthetic are based on the situation and possible personal conditions of themself. So the material that was originally delivered with the intention of informing, spontaneously changes to an entertaining nuance complete with an erotic package that will be felt by anyone who listen to, with elements affecting the language itself so that it becomes a critically analyzed discourse.

Kata Kunci : dirty jokes, estetika, erotika, punch line, siaran radio, theater of mind

  1. S2-2020-434295-abstract.pdf  
  2. S2-2020-434295-bibliography.pdf  
  3. S2-2020-434295-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2020-434295-title.pdf