Laporkan Masalah

CARITO ANAK MINANGKABAU VARIASI TEKS DAN SISTEM PEWARISANNYA: ANALISIS PERUBAHAN

SATYA GAYATRI, Prof. Dr. Ida Rochani Adi, S.U.;Dr. Werring Udasmoro, M.Hum., DEA

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU-ILMU HUMANIORA

Carito anak Minangkabau disampaikan secara lisan dengan mengandalkan kekuatan memori dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penyampaian secara lisan rentan mengalami perubahan serta mudah hilang dari memori masyarakat. Selain itu, penyampaian secara lisan menjadikan carito mengalami variasi. Begitu besarnya pengaruh memori terhadap perkembangan carito anak maka penelitian ini bertolak dari pertanyaan mengapa terjadinya perubahan dan variasi dalam carito serta apa yang menyebabkan perubahan tersebut. Kemudian, penelitian ini dilanjutkan dengan kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi agar carito anak Minangkabau bisa diwariskan dan dinikmati oleh generasi yang akan datang. Objek material penelitian ini adalah carito anak Minangkabau yang menceritakan anak yang tidak hormat kepada ibunya. Analisis difokuskan pada variasi carito, penyebab terjadinya variasi, dan cara melestarikan carito agar tetap bertahan dalam memori masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan folklor dan pendekatan memori untuk mendapatkan carito anak, memperlihatkan variabilitas, penyebab terjadinya variabilitas, serta cara untuk mempertahankan carito dari memori masyarakat. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada carito anak Minangkabau terjadi variasi berupa 1) tokoh, 2) peristiwa atau kejadian, dan 3) pokok persoalan yang disampaikan dalam carito. Terjadi variasi carito akibat adanya dinamika di masyarakat Minangkabau meliputi persoalan matrilineal, pelaksanaan ajaran agama Islam, dan merantau. Dinamika itu datang dari dalam maupun dari luar si pencerita yaitu faktor sosial-budaya yang melatarbelakangi kehidupan pencerita. Mengingat mudahnyamemori masyarakat mengalami perubahan maka diperlukan pewarisan carito anak seperti mentranskripsikan carito lisan ke bentuk tulis, mengalihkan carito ke bentuk media visual seperti gambar, pertunjukan, dan monumen yang idenya diambil dari carito anak. Upaya pelestarian carito dilakukan dengan menggunakan media informasi dan komunikasi mutakhir agar bisa diwariskan pada generasi yang akan datang. Selanjutnya, pewarisan bisa juga dilakukan dengan cara menyampaikan narasi model skema agar mudah mengingat serta menghafalnya. Pencerita dapat mengingat dan menyampaikan carito dengan leluasa asalkan tidak jauh berbeda dengan skema yang telah ada.

Carito of Minangkabau children is delivered orally by relying on the power of memory from one generation to the next generation. Oral delivery makes carito vulnerable to alteration and easily dissapear from the memory of society. Besides,oral delivery leads carito to undergo variation. Memory has significant influence to the development of childrens carito. This research tries to answer why there are some alteration and variation of carito and what are the causes of the alteration. This research is followed with efforts to prevent carito of Minangkabau children from extinction so that the next generation can inherit and enjoy it. The object of this research is carito of Minangkabau children telling about a child who disrespects her mother. The analysis focuses on the variation of carito,the causes of the variation, and the strategies to preserve carito in the memory of society. This research is conducted using folklore and memory approaches to obtain the children�s carito, reveal variabilities and the causes of variabilities, and preserve carito in the memory of society. The results show that carito of Minangkabau children has some variation. They are 1) characters, 2) events, and 3) problems of the carito. The variation of carito is due to the dynamics of Minangkabau society, comprising matrilineal prolems, the practices of Islam teachings, and merantau. The dynamics come from within and out of the story teller, that is the socio-cultural background of the teller. Since the memory of the society is prone to change, bequeathing carito is essential by doing some efforts, such as transcribing carito, visualize carito into visual media, like pictures,performances, and monuments. The conservation effort to carito are carried out using the latest information and communication media so that they can be passed on to future generations. Another effort to preserve carito can be done by delivering the story using scheme model to help remember and memorize the story easily. The story teller can make improvisation as long as he keeps the existing scheme.

Kata Kunci : Memori, Carito Anak Minangkabau, Variabilitas, Dinamika, Pewarisan, dan Skema.Memory, Carito of Minangkabau Children, Variabilities, Dynamics, Bequeathing, Scheme

  1. S3-2020-352381-abstract.pdf  
  2. S3-2020-352381-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-352381-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-352381-title.pdf