Hubungan Human Error pada Kecelakaan Kerja di PT PLN (Persero)

NALENDRA, Dr. dr. Mubasysyir Hasanbasri, MA.; Dr. dr. Darwito, SH., SpB (K) Onk.

2020 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar belakang: Kecelakaan kerja merupakan masalah utama dalam mengelola sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, menurut International Labor Organization setidaknya terdapat 340 Juta angka kecelakaan kerja pada Tahun 2018, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia dengan tingkat kecelakaan kerja yang cukup tinggi, menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSK) pada tahun 2017 terdapat 123.041 kasus dan meningkat menjadi 173.105 kasus pada tahun 2018. PT PLN (Persero) sudah memberi perhatian pada keselamatan kerja mulai tahun 2005. Berdasarkan data kecelakaan kerja yang terjadi kami menemukan bahwa masih terjadi fluktuasi peningkatan kasus kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh human error. Berdasarkan data kecelakaan kerja yang terjadi pada saat studi pendahuluan, kami menemukan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh human error. Human error yang terjadi pada saat melakukan pekerjaan seperti tidak mematuhi dan mengikuti standar operasional prosedur. Pekerja tidak menggunakan helm panjat secara benar, dimana chin strip tidak dikaitkan di dagu pekerja dan pekerja tidak menggunakan sabuk pengaman berpengait ganda, sehingga ketika terjadi incident korban tidak terselamatkan. Hal ini menjadi dasar kami untuk melakukan penelitian terkait penyebab human error pada kecelakaan kerja di perusahaan yang sudah menerapkan SMK3. Tujuan penelitian: Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kontribusi human error sebagai faktor penyebab kecelakaan kerja dengan melihat luas wilayah dan kepadatan penduduk sebagai proksi dari beban kerja unit PT PLN (Persero) yang ada, berdasarkan data kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2016, 2017 dan 2018. Metode penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Sequential Mixed Method, peneliti berusaha memperluas hasil penemuan yang diperoleh dengan suatu metode dengan menggali hasil penemuan lain dengan metode lainnya. Penelitian ini dimulai dari metode kuantitatif dengan melakukan analisa data sekunder dan dilanjutkan dengan metode kualitatif untuk melihat gambaran terkait human error, unsafe condition dan upaya perbaikan pasca kecelakaan kerja di PT PLN (Persero). Hasil: Human error berkontribusi sebesar 96,03% dari total kecelakaan kerja yang terjadi. Pulau Jawa merupakan pulau yang mendominasi kecelakaan kerja dengan persentase sebesar 38,10% atau 48 kali kejadian kecelakaan kerja. Kesimpulan: Human error adalah faktor paling dominan sebagai penyebab kecelakaan kerja di PT PLN (Persero) pada tahun 2016, 2017 dan 2018. Parameter human error yang paling dominan terjadi adalah failing to use personal protective equipment properly. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja tidak menggunakan alat pelindung diri.

Background: Work accidents are a major problem in managing an occupational safety and health management system, according to the International Labor Organization there are at least 340 million work accidents in 2018, Indonesia is one of the countries in Asia with a high rate of work accidents, according to the Organizing Body. Employment Social Security (BPJSK) in 2017 there were 123,041 cases and increased to 173,105 cases in 2018. PT PLN (Persero) has been paying attention to work safety starting in 2005. Based on data on work accidents that have occurred, we find that there is still a fluctuation in the increase in work accident cases. Most of the work accidents that occur are caused by human error. Based on data on work accidents that occurred during the preliminary study, we found that work accidents that occurred were mostly caused by human error. Human errors that occur while doing work, such as not complying with and following standard operating procedures. Workers do not use climbing helmets properly, where the chin strip is not attached to the worker's chin and the workers do not use a double-hooked safety belt so that when an incident occurs, the victim is not saved. This is our basis for conducting research related to the causes of human error in work accidents in companies that have implemented safety management system. Objectives: The general objective of this study is to identify the contribution of human error as a cause of work accidents by looking at the area and population density as a proxy for the workload of the existing PT PLN (Persero) unit, based on data on work accidents that occurred in 2016, 2017 and 2018. Method: The method used in this research is the Explanatory Sequential Mixed Method, the researcher tries to expand the findings obtained by a method by looking for other findings with other methods. This research starts from quantitative methods by analyzing secondary and qualitative data with qualitative methods to see a picture related to human error, unsafe conditions, and post-work improvement efforts at PT PLN (Persero). Result: Human error contributed 96.03% of the total work accidents that occurred. Java Island is the island that dominates work accidents with a percentage of 38.10% or 48 accidents. Conclusion: Human error was the most dominant factor as a cause of work accidents at PT PLN (Persero) in 2016, 2017, and 2018. The most dominant parameter of human error was failing to use personal protective equipment properly. The results of the interviews also showed that workers who had work accidents did not use personal protective equipment.

Kata Kunci : Human error, Occupational health and safety, Occupational accidents, safety, PT PLN (Persero)