Kawasan Potensial "Recreational Business District (RBD)" di Kota Bandung
Briantama Herlambang Suryaputra, Ratna Eka Suminar, S.T., M.Sc.
2020 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA"Recreational Business District (RBD)" merupakan konsep lanjutan atas teori perkembangan kawasan yang didasari dari pusat kegiatan CBD dengan integrasi fungsi bisnis dan ritel dengan melibatkan kebutuhan rekreasi dan wisata. Kemunculan kawasan RBD di beberapa negara menjadi sebuah tren pada perkembangan kawasan inti di kota. RBD menjadi bagian penting dari perkembangan sebuah kota karena RBD membentuk sistem rekreasi juga citra pada kota. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kawasan potensial RBD di Kota Bandung serta mengetahui tipologi RBD berdasarkan karakteristik kawasan potensial yang ada di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode konfirmasi (confirmatory methods) dan melibatkan proses seleksi kecamatan dengan dua tahapan yaitu eliminasi luas guna lahan dan eliminasi fungsi bangunan. Setelah kawasan potensial ditemukan selanjutnya dilakukan analisis kepadatan inti (kernel density) dan idenfitikasi spasial dalam skala meso dan mikro. Hasil akhirnya adalah indeks nilai potensial per kawasan. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa terdapat enam kawasan potensial dengan tiga tipologi yang terdiri atas kawasan unggulan yang terdiri atas dua kawasan, kawasan berkembang terdiri atas empat kawasan dan tidak ada kawasan terbelakang. Masing-masing jenis kawasan memiliki penanganan yang berbeda, khususnya kawasan unggulan yang dapat berperan sebagai pusat kegiatan rekreasi kota dengan kawasan berkembang dan kawasan terbelakang sebagai kawasan penunjang atau pendukung untuk kegiatan rekreasi. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa fungsi komersil yang beragam menjadi penyusun dominan kawasan rekreasi potensial yang terbentuk di Kota Bandung.
Recreational Business District (RBD) is an advanced concecpt from district development theory that was based from CBD role as center of activity that integrate business and retail function with recreational and tourism needs. The needs of RBD in several countries has become a trend on the development of core area in cities. RBD Becomes an important part of city development because RBD forms city recreation system as well as city image itself. This research purpose is to find potential area in Bandung City and to find RBD typology or classification based from findings on potential area. The research approach in the study uses confirmatory methods and involves the process of sub-district selection with two step elimination. Land use elimination and building function that resulting potential district area. Furthermore, the potential area is analyzed for kernel density estimation and spatial identification on mesospatial and microspatial aspect for each potential area. The final result of research is potential value index for each area based from the previous analysis stage that includes three type RBD from Zhu (2015), availability of activity center, element of micro spatial aspect and alignment of existing legal policy to potential area. The study concludes that there are six potential areas with three types of characteristic that are superior type, developing type and underdeveloped area. Each of area have different treatment based on what type that area is dominant based from Zhu (2015) RBD type. Superior type could act as center of recreational area while the developing and underdeveloped area could act as a supporting recreational area for the center. This research also proved that commercial and service function is main aspect that form the potential recreation area in Bandung City.
Kata Kunci : Kawasan, Rekreasi, Bisnis, Potensial