Laporkan Masalah

Dinamika dan Dimensi Kesejahteraan Psikologis Keluarga dengan Remaja Riwayat Perilaku Bunuh Diri

TIENCE DEBORA V, Prof. Dr. M. Noor Rochman Hadjam, S.U.; Prof. Dr. Tina Afiatin, M.Si.; Prof. Byron Joseph Good, Ph.D., B.D.

2020 | Disertasi | DOKTOR ILMU PSIKOLOGI

Bunuh diri merupakan penyebab kedua kematian pada remaja. Relasi keluarga menjadi faktor risiko sekaligus faktor protektif perilaku bunuh diri remaja. Relasi keluarga yang positif tercermin pada relasi suami-istri dan relasi orang tua-remaja yang positif, merupakan perwujudan kesejahteraan psikologis keluarga. Penelitian kualitatif ini bertujuan menggali proses terbentuknya dan dimensi kesejahteraan psikologis keluarga dengan remaja riwayat perilaku bunuh diri dan proses terjadinya perilaku bunuh diri remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan metode multiple-case studies pada dua kelompok kasus yaitu suicidal self-directed violence dan non-suicidal self-directed violence. Berdasarkan data yang diperoleh dari total partisipan N = 23 orang, terdiri dari remaja (N= 11, usia 15 �¢ï¿½ï¿½ 24 tahun, belum menikah), orang tua N= 11, dan anggota keluarga lain N=1, diperoleh hasil: a) Kesejateraan psikologis keluarga merupakan interaksi resiprokal dalam relasi orang tua dan relasi orang tua - remaja dalam menjaga keseimbangan dan keberfungsian keluarga; b) Dimensi kesejahteraan psikologis keluarga pada penelitian ini, yaitu kedekatan emosi, kemandirian dan kontrol, pembagian peran dan tanggung jawab, komunikasi terbuka, harmoni, dan religiusitas; penelitian ini menemukan harmoni dan religiusitas sebagai nilai yang diyakini keluarga Indonesia; c) Interaksi berbagai faktor risiko, faktor kognitif, faktor emosional, faktor relasional, dan gangguan kepribadian, dengan peristiwa hidup negatif/tekanan hidup, menyebabkan ketidakberdayaan pada remaja dan kemudian memunculkan perilaku bunuh diri remaja. Temuan penelitian ini menunjukkan perilaku bunuh diri remaja tidak dapat dilepaskan dari pengaruh interaksi remaja dengan keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan konseptual penelitian tentang perilaku bunuh diri remaja dan dasar teoritis rancangan prevensi bunuh diri remaja berbasis keluarga, dalam upaya meningkatkan kesehatan mental remaja sebagai individu maupun keluarga sebagai satu sistem.

Suicide is the second leading cause of death in adolescents. Family relationships are both a risk factor and a protective factor for adolescent suicide behavior. Positive family relationships are reflected in the positive relationship between husband and wife and parent-adolescent, which are a manifestation of the psychological well-being of family. This qualitative research aims to explore the process of formation and dimensions of psychological well-being of families with adolescents with a history of suicidal behavior and the process of adolescent suicidal behavior. Data collected with multiple-case studies in two groups, namely suicidal self-directed violence and non-suicidal self-directed violence. Based on data obtained from total participants N = 23 people, consisting of adolescents (N = 11, ages 15-24 years, unmarried), parents N = 11, and other family members N = 1, the results obtained are: a) Family psychological well-being is a reciprocal interaction in parental relation and parent-adolescent relationships in maintaining family balance and functioning; b) Dimensions of psychological well-being of family are emotional closeness, autonomy and control, division of roles and responsibilities, open communication, harmony, and religiosity; this research found harmony and religiosity as values believed by Indonesian families; c) Interaction of various risk factors, cognitive factors, emotional factors, relational factors, and personality disorders, with negative life events/life stress, causing hopelessness and lead to adolescent suicidal behavior. These findings indicate that adolescents suicidal behavior can not be separated from the influence of adolescent-family interaction. The results of this study are expected to be a conceptual foundation of family-based research on adolescent suicidal behavior and a theoretical groundwork in making family-based prevention designs, to improve adolescent mental health as individuals and families as a system.

Kata Kunci : psychological well-being of family, multiple-case study, adolescents, suicidal behaviors, harmony, religiousity

  1. S3-2020-405359-abstract.pdf  
  2. S3-2020-405359-bibliography.pdf  
  3. S3-2020-405359-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2020-405359-title.pdf