HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN RUPTURE PERINEUM PADA IBU BERSALIN NORMAL DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK SADEWA

FINNA ANDHINI, Rita Dian Pratiwi, S.Kep., MPH

2020 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Perdarahan merupakan penyebab utama kematian ibu di DIY pada tahun 2018 dan rupture perineum adalah penyebab kedua terbesar terjadinya perdarahan post partum. Rupture perineum adalah robeknya jalan lahir yang dalami ibu pada saat proses melahirkan, baik dengan alat ataupun tanpa alat. Rupture perineum dapat mengakibatkan terjadinya perdarahan dalam jumlah banyak secara perlahan selama berjam-jam dan juga kematian ibu karena infeksi. Bahaya dan komplikasi rupture perineum lainnya yaitu hematoma, fistula, dan infeksi. Oleh karena itu, salah satu bentuk upaya menurunkan kejadian tersebut dibuatlah program senam hamil dan P4K. Metode penelitian yang digunakan adalah case control dengan responden yaitu semua ibu bersalin normal dari bulan Juli sampai dengan Desember 2018 di RSKIA Sadewa. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Total responden yang digunakan adalah 194 dengan perbandingan 1 banding 1. Responden pada kelompok kasus adalah 97 ibu bersalin normal dengan rupture perineum dan kelompok kontrol adalah 97 ibu bersalin normal tanpa rupture perineum. Pengambilan data menggunakan data sekunder dan analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang mengikuti senam hamil sebanyak 125 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 81 (83,5 persen) responden tidak mengalami rupture perineum dan 44 (45,4 persen) responden mengalami rupture perineum saat bersalin normal. Didapatkan pula hasil yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dan rupture perineum dan memiliki keeratan sebesar 6,1 kali. Jumlah paritas ibu dalam penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan kejadian rupture perineum karena memiliki p-value sebesar 0,560. Kata kunci : rupture perineum, senam hamil, kelas ibu hamil

Bleeding is the main causes of maternal death in Yogyakarta on 2018 and perineal rupture is the second largest cause of post partum hemorrhage. Perineal rupture is the tear of birth canal during childbirth, either with or without tools. Perineal rupture can cause bleeding in large amount slowly for hours and death of the mother due to infection. The other dangers and complications of perineal rupture are hematoma, fistula, and infection. The government launched a pregnancy exercise program and P4K for pregnant women as an effort to reduce the maternal mortality rate. The research method used was case control with respondents are all normal matternity women at RSKIA Sadewa in July until December 2018. The Sampling was done by total sampling. Total respondents used were 194 with a ratio of 1: 1. The case population used 97 respondents with perineal rupture and the control used 97 respondents without perineal rupture. Data retrieval using secondary data and the data analysis used chi square test. The results showed that the number of respondents who participated in pregnancy exercise was 125 people, of which 81 (83,5 percent) respondents did not experience perineal rupture and 44 (45,4 percent) respondents experienced perineal rupture during normal delivery. The results also showed that there was a significant relationship between pregnancy exercise and perineal rupture and had OR 6,1 times. The number of parity in this study showed that there is no correlation with the incidence of perineal rupture and it has p-value 0,560. Keywords: perineal rupture, pregnancy exercise, pregnancy class

Kata Kunci : rupture perineum, senam hamil, kelas ibu hamil