STRUKTUR HISTOLOGIS USUS HALUS DAN MORFOMETRIK AYAM BROILER [Gallus gallus gallus (Linnaeus, 1758)] SETELAH PEMBERIAN SUPLEMEN KULIT ARI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

ALFONSUS CHRYSTIAN A, Dr. med. vet. drh. Hendry T.S.S.G. Saragih, M.P.

2020 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Pertumbuhan ayam dapat dipengaruhi oleh efisiensi pemberian pakan. Kulit ari kacang tanah mengandung asam amino dan protein sebesar 12,97%. Kandungan tersebut dapat dijadikan sebagai suplementasi pada pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Suplementasi Kulit Ari Kacang Tanah (SKAKT) pada pakan terhadap morfometri tubuh dan morfologi duodenum dan jejunum ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 360 ekor DOC broiler yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan 3 kali ulangan berdasarkan tipe pakan yang diujikan yaitu Kontrol (K) (pakan basal), Perlakuan 1 (P1) (SKAKT 0,25%/kg pakan basal), Perlakuan 2 (P2) (SKAKT 0,5%/kg pakan basal) dan Perlakuan 3 (P3) (SKAKT 1%/kg pakan basal). Perlakuan dilakukan sampai ayam berumur 18 hari. Parameter yang diamati adalah morfometri tubuh berupa panjang tubuh, panjang kaki, lingkar dada, lingkar perut dan panjang sayap, serta morfologi duodenum dan jejunum ayam broiler. Data dianalisis dengan SPSS 25 menggunakan pendekatan One-Way ANOVA dan uji Tukey dengan signifikasi. Hasil penelitian menunjukkan morfometri tubuh tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kontrol. Sedangkan hasil morfologi baik duodenum maupun jejunum kelompok P1, P2, P3 signifikan meningkatkan morfologi duodenum dan jejunum terhadap kontrol, dimana kelompok P2 lebih signifikan terhadap kelompok lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pemberian SKAKT sebesar 0,5%/kg pakan basal dapat meningkatkan morfologi duodenum dan jejunum ayam broiler.

Chicken growth is affected by its feeding eficiency. The peanut husk contains 12,96% amino acids and proteins, that can be used as a feed supplement. The aims of this research is to determine the effect of peanut husk supplementation (SKAKT) by feeding treatment on body morphometry as well as duodenum and jejunum morphology of broiler chicken. In this research, 360 DOCs of broiler is used which were grouped into 4 treatment groups with 3 repetitions based on the type of feed tested; Control (K) (basal feed), Treatment 1 (P1) (SKAKT 0,25%/kg basal feed), Treatment 2 (P2) (SKAKT 0,5%/kg basal feed) and Treatment 3 (P3) (SKAKT 1%/kg basal feed). Feeding treatment is carried out until the DOCs is 18 days old. The parameters that were observed is the chicken morphometry in the form of body length, leg length, chest circumference, abdominal circumference and wing length, as well as the morphology of the duodenum and jejunum. The results were then analyzed using SPSS 25 with One-Way ANOVA and Tukey's Test with significance. The results shown that the chicken morphometry did not has a significant results to control. While the morphology results of the duodenum and jejunum groups P1, P2, P3 significantly improved the morphology of the duodenum and jejunum on control, which the P2 group has more significant result than the other groups. The conclusion of this study shows that the feeding treatment by peanut husk supplementation 0,5% / kg of basal feed could improve the morphology of the duodenum and jejunum of broiler chicken.

Kata Kunci : morfometri tubuh, morofologi duodenum, morfologi jejunum, kulit ari kacang tanah, suplemen.