Perencanaan Kawasan Stasiun Patukan di Kecamatan Gamping Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Konsep Transit Oriented Development
ALFA DEHA PUTRA, Dr. Yori Herwangi, S.T, MURP
2020 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKawasan Stasiun Patukan Kecamatan Gamping merupakan kawasan yang dilalui oleh jalur kereta api yang akan beroperasi menghubungkan daerah Borobudur dengan Yogyakarta. Kawasan Stasiun Patukan ini juga dilalui oleh bus yang menghubungkan Yogyakarta dengan bandara YIA. Pada Kawasan Stasiun Patukan ini juga terdapat beberapa pusat pusat kegiatan perdagangan dan jasa yaitu berupa pasar buah dan sayur yang melayani skala regional. Pada kawasan ini juga terdapat beberap titik kemacetan yaitu berada pada jalan utama. Kemacetan tersebut terjadi juga dikarenakan masih minimnya pelayanan transportasi umum yang mana masih didominasi oleh penggunaan kendaraan pribadi. Oleh karean itu pada kawasan ini guna menyelesaikan masalah yang ada diperlukan perencanaan kawasan berbasi Transit Oriented Development (TOD). Prinsip perencanaan TOD yang digunakan pada kawasan ini berdasarkan prinsip prinsip TOD yang dikemukakan oleh Instuitue for Transportation and Development Policy (ITDP). Prinsip tersebut kemudian di elaborasikan oleh elemen rancang kota yang dikemukakan oleh Hamid Shirvani (1985). Elemen yang telah dielaborasikan tersebut kemudian disesuaikan berdasarkan kondisi eksisting yang ada pada Kawasan Stasiun Patukan ini. Setelah menentukan konsep yang akan digunakan penulis menentukan konsep alternatif yang akan digunakan. Alternatif ini berdasarkan bentuk penataan ruang pada kawasan. Alternatif tersebut adalah alternatif memusat dan alternatif menyebar. Selain itu dalam perencanaan Kawasan Stasiun Patukan ini terdapat dua strategi perencanaan yaitu fase awal dan fase pengembagnan yang mana fase awal bertujuan untuk membuat kawasan ini menjadi kawasan TOD lingkungan, sedangkan fase pengembangan bertujuan untuk meningkatkan fungsi kawasan menjadi kawasan TOD Sub-Kota. Dengan adanya perencanaan ini diharapkan dapat menciptakan kawasan yang memiliki integrasi antar transportasi dan dapat bersifat secara berkelanjutan.
The Patukan Station Area of the Gamping District is an area traversed by the railroad that will operate connecting the Borobudur area with Yogyakarta. The Patukan Station area is also passed by a bus that connects Yogyakarta with YIA airport. In the Patukan Station Area there are also several centers of trade and service activities, namely a fruit and vegetable market that serves a regional scale. In this area there are also several points of traffic which are on the main road. The congestion also occurs due to the lack of public transportation services which are still dominated by the use of private vehicles. Therefore, in this area in order to solve existing problems, it is necessary to plan an area based on Transit Oriented Development (TOD). The TOD planning principles used in this area are based on the TOD principles set forth by the Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). The principle is then elaborated by the urban design element proposed by Hamid Shirvani (1985). The elaborated elements are then adjusted based on existing conditions in the Patukan Station Area. After determining the concepts to be used, the writer determines alternative concepts that will be used. This alternative is based on the form of spatial planning in the region. These alternatives are centered alternatives and spread alternatives. In addition, in the Patukan Station Area planning there are two planning strategies namely the initial phase and the development phase where the initial phase aims to make this area an environmental TOD area, while the development phase aims to improve the function of the area into a Sub-City TOD area. With this plan, it is expected to create an area that has integration between transportation and can be sustainable.
Kata Kunci : Transit Oriented Development (TOD), Kawasan Stasiun Patukan, Integrasi Simpul Transportasi