Analisis Ketimpangan Infrastruktur di Pulau Kalimantan

EVA DIAN WIDYASTUTIE, Dr. Evita Hanie Pangaribowo, M.IDEC.

2020 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Pulau Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar ketiga setelah Jawa dan Sumatera, serta memiliki wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga. Pulau Kalimantan juga merupakan pulau dengan sumber mineral yang melimpah. Kondisi ini menuntut pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Kalimantan, tetapi hal tersebut masih sulit diwujudkan. Ketimpangan ekonomi yang terjadi di Kalimantan masih tinggi menyerupai kondisi nasional seperti Jawa yang mendominasi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, sedangkan Kalimantan Timur menjadi provinsi yang memberikan kontribusi lebih dari separuh pada nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan. Hal ini berpengaruh terhadap kondisi ketimpangan infrastruktur antarprovinsi di Pulau Kalimantan. Penelitian ini menggunakan data terkait infrastruktur fisik seluruh kabupaten/kota tahun 2008-2018 di Pulau Kalimantan dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyusun indeks infrastruktur guna melihat kondisi infrastruktur dan ketimpangan yang terjadi di Pulau Kalimantan. Penyusunan indeks menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Identifikasi ketimpangan infrastruktur dengan menggunakan koefisien gini yang terbentuk dari kumpulan indeks infrastruktur menunjukkan ketimpangan antardimensi yang berbeda-beda di setiap provinsi. Penelitian ini juga melakukan analisis data panel untuk melihat hubungan nonlinearitas antara pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan infrastruktur di Pulau Kalimantan dan hasil secara keseluruhan menunjukkan awalnya akan terjadi reduksi ketimpangan infrastruktur seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, kemudian ketimpangan infrastruktur akan mengalami peningkatan pada tahap selanjutnya.

Kalimantan Island is the largest island in Indonesia with the third largest population after Java and Sumatra, and has land border with other countries. Kalimantan Island is also an island with abundant mineral resources. This condition demands equitable infrastructure development throughout Kalimantan, but this is still difficult to realize. Economic inequality that occurs in Kalimantan is still high, resembling national conditions such as Java, which dominates Indonesia's Gross Domestic Product (GDP), while East Kalimantan is a province that contributes more than half of the value of Kalimantan's Gross Domestic Product (GRDP). This condition has impact for infrastructure inequality between provinces in Kalimantan. This study uses data related to physical infrastructure of all districts/cities in 2008-2018 on the island of Kalimantan from the Central Statistics Agency to compile an infrastructure index to see the condition of infrastructure and inequality that occurs on the Kalimantan Island. Indexing uses Principal Component Analysis (PCA). The identification of infrastructure inequality by using the Gini coefficient formed from a collection of infrastructure indexes shows that inequality varies between dimensions in each province. This study also conducted a panel data analysis to see the nonlinearity relationship between economic growth and infrastructure inequality on the Kalimantan Island and the overall results showed that initially there would be a reduction in infrastructure inequality along with increased economic growth, then infrastructure inequality would increase at a later stage.

Kata Kunci : indeks infrastruktur, ketimpangan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, principal component analysis, regresi panel