ANALISIS STRATEGI BISNIS PT. ASURANSI KREDIT INDONESIA (PERSERO) DALAM MENJAGA EKSISTENSI DI INDUSTRI ASURANSI UMUM
A. NAUFAL MULJONO, Dr. Amin Wibowo, MBA
2020 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTAAskrindo didirikan sebagai Collateral Subtitution Institution atau lembaga penjamin yang menjembatani kesenjangan antara UMKM yang layak (feasible) namun tidak memiliki agunan cukup (bankable) untuk memperoleh kredit dengan lembaga keuangan, baik perbankan maupun lembaga non bank. Dengan munculnya Undang Undang No. 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan tentu akan memberikan efek kepada perusahaan asuransi umum yang memiliki lini bisnis penjaminan. Selain itu, dengan rencana pembentukan holding BUMN Asuransi juga mempunyai dampak bagi Askrindo yang hingga saat ini masih mempunyai anak perusahaan yakni NasionalRe, dimana dengan pembentukan holding dipisahkan menjadi perusahaan sendiri oleh Pemerintah dan posisinya akan setara dengan Askrindo dibawah pengawasan induk holding BUMN sehingga hal tersebut tentunya akan berdampak yang cukup signifikan bagi portofolio Askrindo secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pandangan mengenai strategi alternatif apabila Undang-Undang Penjaminan dan rencana pembentukan holding BUMN asuransi telah efektif diberlakukan. Langkah awal yang dilakukan dengan mengidentifikasi current strategy dan value driver perusahaan serta lingkungan eksternal perusahaan dan gambaran industri asuransi umum di Indonesia. Setelah mendapatkan kondisi eksternal perusahaan kemudian dilakukan analisis internal perusahaan dengan melihat value chain yang dimiliki perusahaan. Analisis yang dilakukan dari kondisi lingkungan eksternal dan internal tersebut maka akan membantu menentukan strategi bisnis terbaik bagi Askrindo. Hasil penelitian menunjukkan pada Evaluasi Faktor Internal (EFI) mengindikasikan bahwa Asuransi Askrindo memiliki posisi internal yang kuat, yakni skor EFI 2,87. Sementara pada lingkungan external Askrindo, pada Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) mengindikasikan bahwa Asuransi Askrindo memiliki posisi eksternal yang sama kuatnya dengan kondisi internalnya, yakni skor EFE 3,03. Dengan kondisi internal dan eksternal yang memiliki cukup kekuatan, maka strategi yang dapat dilakukan Askrindo adalah tetap mempertahankan strategi diferensiasi dan diikuti dengan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Dengan rekomendasi strategi tersebut diharapkan tetap dapat menjaga eksistensi Askrindo dalam menghadapi tekanan yang dapat mempersempit pasar perusahaan.
Askrindo was established as a Collateral Subtitution Institution that bridges the gap between feasible UMKM who does not have sufficient collateral (bankable) to obtain credit from financial institutions, such as banks and non-banking institutions. The emergence of Law No. 1/2016 concerning Guarantees will certainly bring impact towards general insurance companies that possess a guarantee business line. In addition, the governments plan to form a State Owned Enterprise (SOE) Insurance Holding will also have an effect especially to Askrindo. At present Askrindo still has a subsidiary named NasionalRe, in consequence to the holding formation it will be required to separate and stand as its own company by the Government. It will hold an equivalent position to Askrindo under the supervision of the SOE holding parent company hence impacting significantly to Askrindo's overall portfolio. This study aims to provide an overview of alternative strategies if and once the (Undang-Undang Penjaminan No. 1/2016) along with the establishment of a SOE insurance holding have been effectively enacted. The initial steps are carried out by identifying the company's current strategy and its value drivers as well as distinguishing the company's external environment and an overview of the general insurance industry in Indonesia. After obtaining the company's external conditions, an internal analysis of the company is carried out by examining the company's value chain. The external and internal environmental conditions analysis will then assist in determining the best business strategy for Askrindo. Research showed that Internal Factor Evaluation (EFI) indicated Askrindo Insurance had a strong internal position, namely an EFI score of 2.87. Whilst based on Askrindo's external environment, the External Factor Evaluation (EFE) indicates that Askrindo Insurance has an external position that is as strong as its internal conditions, namely an EFE score of 3.03. Having internal and external conditions that hones enough strength, therefore Askrindo's approach is to maintain differentiation strategy followed by market penetration and product development. These strategic recommendations are expected to preserve Askrindo's existence in the face of company's constrained market pressures.
Kata Kunci : strategy analysis, strategic management, business strategy, differentiation, credit insurance