Analisis Efisiensi Biaya Rantai Pasok Jeruk Siam (Citrus nobilis var. Microcarpa) di Kabupaten Banyuwangi/Kabupaten Jember, Jawa Timur
FITRIANA DINA R, Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, M.SIE., Dr. Kuncoro Harto Widodo, STP., M.Eng.
2020 | Tesis | MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANProduksi jeruk siam (Citrus nobilis var. Microcarpa) di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember yaitu 77% dari total produksi jeruk siam Provinsi Jawa Timur. Dalam pendistribusian hasil jeruk siam, diperlukan sistem operasional yang terintegrasi meliputi petani, pengepul, pedagang pasar, pedagang pengecer dan konsumen. Risiko pada rantai pasok jeruk siam memiliki risiko internal dan risiko eksternal yang dapat memengaruhi biaya logistik setiap tier. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi model rantai pasok jeruk siam dan risiko yang ada pada rantai pasok jeruk siam di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember, menentukan risk mitigation dan risk treatment pada risiko rantai pasok di setiap tier, menganalisis biaya logistik berdasarkan aktivitas logistik dan nilai tambah serta memberikan rekomendasi kepada setiap tier rantai pasok jeruk siam berdasarkan analisis penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik snowball dan convenience sampling melalui interview dan studi pustaka secara tidak langsung menggunakan interview guidance. Identifikasi, analisis, evaluasi, dan penanganan risiko menggunakan Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment. Perhitungan biaya logistik menggunakan metode Activity-Based Costing. Perhitungan nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan adanya risiko disetiap tier. Pada tier petani, mitigasi risiko yaitu penyemprotan secara rutin untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit tanaman sehingga peningkatan mutu jeruk siam dan mengupayakan harga jual lebih tinggi. Pada tier pengepul, mitigasi risiko yaitu melakukan sortasi dan penanganan dengan baik kemudian dilakukan penentuan harga. Pada tier pedagang pasar, penyimpanan, kondisi tempat penyimpanan yang bersih dan kering akan menjaga jeruk siam dari cepat busuk, lalu melakukan sortasi, standarisasi dan grading. Pada tier pedagang pengecer, pembelian sesuai kuntitas dalam sehari dan penerapan proses sortasi untuk menghindari penurunan harga secara keseluruhan. Selain itu, pengemasan dan penyimpanan pada kondisi penyimpanan yang bersih dan kering. Biaya logistik pada semua tier ada pada procurement/pengadaan. Margin tertinggi berada pada pedagang pengecer dan R/C tertinggi berada pada petani jeruk siam.
Production of siam oranges (Citrus nobilis var. Microcarpa) in Banyuwangi Regency and Jember Regency is 77% of the total production of siam oranges in East Java Province. In the distribution of siam oranges, an integrated operational system is needed including farmers, collectors, market traders, retailers and consumers. Risks of the supply chain have internal risks and external risks that can affect the logistics costs of each tier. The purpose of this study is to identify the model of the siam oranges supply chain and the risks that exist in the siam oranges supply chain in Banyuwangi and Jember, determine risk mitigation and risk treatment on supply chain risk in each tier, analyze logistics costs based on logistical activities and added value, provide recommendations to each supply chain tier based on research analysis. The data collection is done by snowball techniques and convenience sampling through interviews and library research indirectly using interview guidance. Identification, analysis, evaluation, and risk management using Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment. The calculation of logistics costs using the Activity-Based Costing method. Calculation of added value using the Hayami method. The results showed risk in each tier. At the farmer's tier, risk mitigation is spraying regularly to prevent the emergence of pests and plant diseases so as to improve the quality of siam oranges and seek higher selling prices. In the tier collectors, risk mitigation is sorting and handling well and then the price is determined. In the market, traders, storage, clean and dry storage conditions will keep the oranges from rotting quickly, then sorting, standardizing and grading. At the retailer's tier, the purchase is in accordance with proper quantities in a day and the implementation of the sorting process to avoid overall price reductions. In addition, packaging and storage under clean and dry storage conditions. Logistics costs on all tiers are in procurement. The highest margin is in retailers and the highest R / C is in siam orange farmers.
Kata Kunci : manajemen risiko rantai pasok, jeruk siam (Citrus nobilis var. Microcarpa), struktur biaya logistik, nilai tambah