MODEL BISNIS GREEN MARK
HENRIKUS BHANUTANAYA, Sumiyana, Dr., M.Si., Ak., CA.,
2019 | Tesis | Magister ManajemenMelimpahnya limbah biomasa berupa ampas tebu dan limbah serbuk / serutan kayu di daerah Yogyakarta yang dapat dikategorikan sebagai suatu komoditas, dinilai masih sangat rendah nilai ekonomisnya. Lewat perkembangan teknologi yang ada maka terdapat peluang besar untuk mentransformasikan limbah biomasa tersebut menjadi suatu komoditas bisnis yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan penambahan teknologi pengolahan lanjut di dalamnya. Salah satu produk yang bisa dihasilkan lewat limbah biomasa adalah dengan menjadikannya sebagai papan partikel sebagai bahan subtitusi dalam lini bisnis furnitur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model bisnis Green Mark. Green Mark merupakan perusahaan yang nantinya akan bergerak dalam pengolahan limbah biomasa (ampas tebu dan limbah serbut / serutan kayu) menjadi suatu produk berupa papan partikel di Yogyakarta dengan penerapan nilai Low Cost, Ecogreen¸dan Renewable. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil wawancara dianalisis dengan peta empati kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan model bisnis Green Mark dengan menggunakan Kanvas Model Bisnis. Berdasarkan hasil analisis kelayakan bisnis, pembuatan bisnis Green Mark mempunyai nilai Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP) yang layak untuk dijalankan Kata Kunci: model bisnis, papan partikel,
The abundance of biomass waste in the form of sugarcane bagasse and sawdust / wood shavings in the Yogyakarta area which can be categorized as a commodity, is considered to be of very low economic value. Through the development of existing technology there is a great opportunity to transform biomass waste into a business commodity that has high economic value with the addition of advanced processing technology in it. One of the products that can be produced through biomass waste is by making it a particle board as a substitute material in the furniture business line. The purpose of this research is to design the Green Mark business model. Green Mark is a company that will later be engaged in processing biomass waste (bagasse and wood waste / wood shavings) into a product in the form of particle boards in Yogyakarta with the application of Low Cost, Eco-green and Renewable values. The research method used is descriptive qualitative. The data collection method uses interviews. The results of the interviews were analyzed with an empathy map and then used as a basis in the preparation of the Green Mark business model using the Business Model Canvas. Based on the results of a business feasibility analysis, the creation of a Green Mark business has a Net Present Value (NPV), an Internal Rate of Return (IRR), and a Payback Period (PP) that is feasible to run.
Kata Kunci : business models, particle boards