Evaluasi Dampak Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Bali

I KOMANG PUTRA, Dr. Wahyu Widayat, M.Ec.

2019 | Tesis | Magister Ekonomika Pembangunan

Program KUR merupakan program pemerintah Indonesia yang dilaksanakan sejak tahun 2007. Tujuan program KUR adalah pemberdayaan UMKM, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan. Jumlah realisasi dan debitur program KUR setiap tahun selalu meningkat. Peningkatan ini dikarenakan besarnya minat masyarakat khususnya pelaku UMKM untuk berpartisipasi. Program KUR dianggap sangat berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia tak terkecuali di Provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak program KUR di Provinsi Bali terhadap kesejahteraan melalui indikator pengeluaran rumah tangga atas bahan nonmakanan dan makanan. Penelitian ini menggunakan metode Propensity Score Matching (PSM) dan data Susenas tahun 2018. Hasil penelitian menyimpulkan jika kelompok rumah tangga penerima program KUR memiliki pengeluaran lebih tinggi dari kelompok yang tidak menerima program KUR. Jika dibandingkan dampak antara kelompok penerima program KUR dan kelompok yang tidak menerima, maka kelompok penerima program KUR memiliki pengeluaran nonmakanan lebih besar 8 persen dan pengeluaran makanan lebih besar 4 persen dibandingkan kelompok yang tidak menerima program KUR.

The People's Business Credit Program or Kredit Usaha Rakyat (KUR) is an Indonesian government program that has been carried out since 2007. The aim of the KUR program is to empower MSMEs, create jobs and reduce poverty. The number of KUR program realization and debtors every year always increases. This increase is due to the large interest of the community, especially SMEs to participate. KUR program is considered to be very instrumental in improving the welfare of the people in Indonesia, not least in the Province of Bali. This study aims to measure the impact of the KUR program in Bali Province on welfare through indicators of household expenditure on non-food ingredients and food. This study use the Propensity Score Matching (PSM) method using 2018 Susenas data. The results of this study conclude that the KUR program recipient household group has higher expenditure than the group that did not receive the KUR program. When compared to the impact between the KUR program recipient group and the group that did not receive it, the KUR program recipient group had 8 percent non-food expenditure and 4 percent food expenditure compared to the group that did not receive the KUR program.

Kata Kunci : KUR, Kesejahteraan, Evaluasi Dampak, PSM dan Susenas