Laporkan Masalah

"Laki-Laki Kok Suka K-Pop?" Sebuah Analisa Tentang Fanboy dari BTS Dalam Melihat Maskulinitas

RAHMATIKA QONITA P, Dr. Suzie Handajani, M.A

2019 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

K-Pop merupakan sebuah sub-kultur baru. Dengan musik yang modern, tarian yang terkadang gemulai terkadang energik, dan penampilan pertunjukan panggung yang menarik K-Pop berhasil mencuri perhatian banyak orang di dunia. Salah satunya adalah boyband BTS. BTS memiliki fandom terbesar saat ini, dengan lagunya yang netral gender, dan fans dalam jumlah besar. BTS memiliki fandom bernama ARMY. Dalam ARMY fans terbagi menjadi dua yaitu fanboy dan fangirl. Karya tulis ini difokuskan membahas fanboy karena fanboy menjadi kelompok marginal di dalam fandom. K-Pop dan Fanboy menjadi topik utama dalam melihat maskulinitas karena memunculkan varian baru dalam maskulinitas, yaitu soft masculinity. Soft masculinity adalah saat seorang laki-laki terlihat feminin namun bisa juga maskulin sekaligus. Seperti memiliki badan yang macho, berotot, tetapi memiliki wajah yang cantik. Soft masculinity juga bisa dalam berupa tindakan yang feminin tetapi dalam tubuh yang maskulin. Penelitian ini berfokus pada maskulinitas dari mata fanboy untuk melihat BTS dan masyarakat disekitar fanboy. Penelitian ini menggunakan teori-teori yang relevan, seperti maskulinitas, gender, role theory dan budaya populer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasi partisipasi dimana observasi tersebut didukung oleh wawancara mendalam kepada para fanboy yang merupakan bagian dari fandom dan kelompok yang dimarginalkan dalam fandom. Sedangkan kerangka pemikiran untuk penelitian ini mengacu pada teori Gender dan Maskulinitas. Hasil penelitian ini terdapat bahwa fanboy melihat maskulinitas dalam dua identitas, saat di dunia online dan saat di dunia offline. Fanboy bisa dengan mudah mengatakan pikiran mereka tentang maskulinitas dengan bebas di media sosial, tetapi ketika di dunia offline, fanboy akan bersikap layaknya laki-laki dalam hegemonic masculinity. Fanboy juga sedikit banyak dalam melihat maskulinitas dalam dunia offline terpengaruh dari K-Pop. Salah satu contohnya adalah dengan tidak mempermasalahkan lagu dan penggunaan anting-anting oleh laki-lak. Selain itu penelitian ini menunjukkan bahwa benda-benda yang feminin bisa berubah menjadi cair, cair dalam arti memiliki pergeseran gender dalam pemakaianya, contohnya adalah make-up. Pada sisi lain memang fanboy termarginalkan tetapi BTS dan fanboy membuka ruang untuk melihat jenis-jenis maskulinitas yang lain.

K-Pop is a new sub-culture. With modern music, sometimes graceful dances are sometimes energetic, and attractive stage performances by K-Pop have captured the attention of many people in the world. One of them is a boy band called BTS. BTS has the biggest fandom at this era, with gender neutral songs, and large number of fans. BTS has a fandom named ARMY. ARMY fandom, it�s divided into two, fanboy and fangirl. This research focuses to disclose about fanboys since fanboys become a marginal group within the fandom. K-Pop and fanboy become the main topic in viewing masculinity since it originates a new variant in masculinity, which is soft masculinity. Soft masculinity is when a man is able to look feminine but also masculine at the same time, i.e. when they have macho and muscly physiques but also pretty faces as well. Soft masculinity can also manifest in feminine behavior within a masculine body. This research focuses on masculinity in the eyes of fanboys to view BTS and the society around fanboys. This research uses relevant theories, such as masculinity, gender, role theory and popular culture. This research equips observation participation method research in which the observation is supported with in-depth interview with the fanboys which are a part of the fandom and a marginalized group in the fandom. The framework for this research refers to the theory of gender and masculinity. The results of this research show that fanboys see masculinity in two identities, in the online and the offline realms. Fanboys can easily express their thoughts freely regarding masculinity in social media, but in the offline realm, fanboys will act as men in hegemonic masculinity. Fanboys more or less view masculinity in the offline realm affected by K-pop. One of the examples is by not taking issues of songs and usage of earrings by a man. Aside of it, this research shows that feminine items can become fluid, fluid as in having a gender shift in its usage, e.g. make-up. On the other hand, fanboys are marginalized but BTS and fanboys open the space to view other types of masculinity.

Kata Kunci : fanboy, BTS, K-Pop, maskulinitas.

  1. S1-2019-369645-abstract.pdf  
  2. S1-2019-369645-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-369645-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-369645-title.pdf