Laporkan Masalah

Konsep Manusia, Alam, dan Tuhan dalam Karya Ali Akbar Navis "Alam Takambang Jadi Guru" Perspektif Hermeneutika Wilhelm Dilthey

NURLAILATIL MUTAHARA, Dr. Rizal Mustansyir

2019 | Tesis | MAGISTER FILSAFAT

Latar belakang penelitian yang berjudul Konsep Manusia, Alam dan Tuhan dalam Karya A.A Navis "Alam Takambang Jadi Guru" Perspektif Hermeneutika Wilhelm Dilthey bertolak dari ketertarikan peneliti mengkaji buku "Alam Takambang Jadi Guru" karya A.A Navis. Bagi peneliti buku "Alam Takambang Jadi Guru" merupakan buku yang respresentatif dari karya-karya Navis lainnya, yang mampu menggambarkan kebudayaan dan adat Minangkabau secara komprehensif dan lengkap serta menghidupkan kembali falsafah Minang seiring dengan lunturnya filosofi budaya Minangkabau dalam kehidupan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hermeneutika Wilhelm Dilthey, menguraikan konsep manusia, alam dan Tuhan dalam buku "Alam Terkembang Jadi Guru", dan menganalisis konsep manusia, alam dan Tuhan "Alam Terkembang Jadi Guru" berdasarkan perspektif hermeneutika Wilhelm Dilthey. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah hermeneutika dengan objek penelitian naskah atau buku dengan didukung oleh unsur metodis; deskriptif, holistika, interpretasi dan bahasa inklusif. Deskriptif artinya memaparkan isi buku "Alam Takambang Jadi Guru". Holistika artinya menemukan konsepsi filosofis mengenai manusia, alam dan Tuhan. Interpretasi artinya mengungkapkan konsepsi filosofis dari buku "Alam Takambang Jadi Guru" yaitu konsep Alam, Manusia dan Tuhan. Bahasa Inklusif, memahami berbagai terminologi yang terdapat dalam kebudayaan Minang kabau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep manusia melingkup akal dan hubungan manusia dengan sesamanya bagaimana mempertahankan harga diri, menjaga malu, rasa dan periksa, menyesuaikan diri, hidup bersama dan lainnya. Konsep alam dibagi menjadi dua yaitu Luhak dan Rantau dan konsep Tuhan berkaitan dengan pepatah Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah. Pengalaman (Erlebnis) tergambar dalam relasi antara manusia yang satu dengan yang lainnya, baik itu kerabat sekaum, sesuku dan senagari. Orang Minangkabau menjadikan alam sebagai guru yang tergambar dalam pepatah petitih Masarakat Minangkabau (Ausdruck), Pemahaman (Verstehen) tergambar dari pengalaman hidup masyarakat Minangkabau yang terungkap di dalam pepatah dan petitih yang memiliki makna dan mengandung falsafah hidup bagi masyarakat Minangkabau. Kata kunci: "Alam Takambang Jadi Guru", Erlebnis, Ausdruck, Verstehen, Konsep Manusia, Alam dan Tuhan.

The research background entitled The Concept of Man, Nature and God in A.A Navis's work "Alam Takambang Jadi Guru" Hermeneutics Perspective Wilhelm Dilthey departs from the interest of researchers studying the book "Alam Takambang Jadi Guru" by A.A Navis. For researchers, the book "Alam Takambang Jadi Guru" is a representative book from other Navis works, which is able to describe Minangkabau culture and customs comprehensively and completely and revive Minang philosophy along with the fading Minangkabau cultural philosophy in the lives of its people. This study aims to describe Wilhelm Dilthey's hermeneutics, describe human, natural and God concepts in the book "Alam Takambang Jadi Guru", and analyzes the concepts of humans, nature and God "Alam Takambang Jadi Guru" based on Wilhelm Dilthey's hermeneutic perspective. The method used in this research is the hermeneutic with the object of research manuscripts or books supported by methodical elements; descriptive, holistic, inclusive interpretation and language. Descriptive means to explain the contents of the book "Alam Takambang Jadi Guru". Holistika means finding philosophical conceptions about humans, nature and God. Interpretation means expressing the philosophical conceptions of the book "Alam Takambang Jadi Guru", namely the concepts of Nature, Man and God. Inclusive language, understanding various terminology found in the Minang kabau culture. The results showed that the human concept encompasses reason and human relations with others how to maintain self-esteem, maintain shame, feeling and checking, adjusting, living together and others. The concept of nature is divided into two namely Luhak and Rantau and the concept of God is related to the proverbial Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah. The experience (Erlebnis) is reflected in the relationship between one human and another, be it relatives, ethnic groups and senagari. Minangkabau people make nature as a teacher depicted in the saying of the Minangkabau community (Ausdruck), Understanding (Verstehen) drawn from the Minangkabau people's life experience expressed in the proverbs and petitih that have meaning and contain philosophy of life for the Minangkabau people. Keywords: Alam Takambang Jadi Guru, Erlebnis, Ausdruck, Verstehen, Human, Nature and God Concepts.

Kata Kunci : Alam Takambang Jadi Guru, Erlebnis, Ausdruck, Verstehen, Konsep Manusia, Alam dan Tuhan.

  1. S2_2019_422067_Abstrak dan Abstract.pdf  
  2. S2_2019_422067_Bibliography.pdf  
  3. S2_2019_422067_Tableofcontent.pdf  
  4. S2_2019_422067_Title.pdf