Hegemoni Kelompok Penguasa Terhadap Subaltern Dalam Novel Larasati Karya Pramoedya Ananta Toer
TEO ALWATHONI, Dr. Wisma Nugraha Ch,R, M.Hum.
2019 | Tesis | MAGISTER SASTRAPenelitian ini mengkaji perlawanan terhadap hegemoni kolonial dalam novelLarasati karya Pramoedya Ananta Toer. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana hegemoni kelompok penguasa terhadap kelompok subaltern? 2) Mengapa hegemoni terhadap kelompok subaltern itu dimainkan kelompok penguasa? 3) Apa bentuk perlawanan kelompok intelektual terhadap hegemoni yang dimainkan oleh kelompok penguasa? Penelitian ini menggunakan teori sosilogi sastra Gramsci yakni hegemoni untuk menjawab permsalahan yang dikaji. Konsep Gramsci tentang sastra bahwa sastra merupakan situs konstetasi dan negosiasi ideologi. Dalam proses kontestasi dan negosiasi, sastra dapat mempertahankan atau meruntuhkan tatanan lama. Kaum intelektual memiliki peranan untuk mengakomodir baik kelompok penguasa maupun subaltern. Kelompok intelektual terdiri atas organik dan tradisional. Intelektual organik memiliki fungsi meruntuhkan tatanan lama sedangkan intlektual tradisional adalah kelompok yang tidak melakukan fungsi intelektual. Berdasarkan pada hasil penelitian, novel Larasati merupakan konstetasi dan negosiasi ideologi yang terjadi di Indonesia. Fenomena sosial yang terjadi di Indonesia pasca kemerdekaan. Kapitalisme dalam novel Larasati merupakan ideologi dominan penguasa serta kolonialisme menjadi dasar terjadinya penindasan terhadap kelompok pribumi dalam novel Larasati. Di sisi lain, ideologi-ideologi lain yang terdapat dalam novel Larasati adalah nasionalisme, humanisme dan islam. Kontestasi dilakukan dengan cara berupaya merebut dominasi melalui peran intelektual dan subaltern. Terdapat hubungan kontradiktif yang terjadi dalam kontestasi antara satu ideologi dengan ideologi lainnya. Dalam merespon kontestasi ideologi yang terdapat dalam novel Larasati, karyasastra (novel) dijadikan sebagai media pengarang untuk menawarkan suatu ideologi. Sebagai intelektual organik, pengarang berusaha untuk menegosiasikan satu ideologi yang dapat merekatkan para pejuang pribumi. Adapun beberapa ideologi yang dinegosiasikan oleh pengarang yakni Nasionalisme, Humanisme � Sosialis, Islam � Nasionalis, dan Humanisme � Nasionalis. Negosiasi ideologi tersebut bertujuan sebagai pemersatu perjuangan kelompok pribumi dalam meruntuhkan dominasi penjajah di Indonesia. Disamping itu, penindasan yang dilakukan oleh penjajah yang tidak menghormati hak-hak kemanusiaan orang lain menjadi permasalahan yang harus dihilangkan. Nasionalisme menjadi ideologi alternatif yang ditawarkan oleh pengarang.
This paper studies the resistance against colonialism hegemony in the Pramoedya Ananta Toer's novel, Larasati. The problems studied in this novel are; 1) how is the hegemony of the ruler toward the subaltern? 2) Why does this hegemony happen? 3) What is the resistance of the intellectual people toward this hegemony? This paper uses sociology literature theory Gramsci; it is hegemony to answer the questions. Gramsci's concept of literature is, it is a contestation and negotiation of ideology. In the process of contestation and negotiation, literature has a role to hold or ruin the old order. The intellectual people have role to accommodate both ruler and subaltern. Intellectual people consist of organic and traditional. The intellectual organic has function to ruin the old order and the traditional intellectual has no function in intellectual field. Based on the result of the research, the Larasati novel is contestation and the negotiation of ideology in Indonesia. The social phenomenon that happened in Indonesia after the Independence Day. Capitalism in this novel is a dominant ideology of the rulers, and colonialism is a root of oppressions in Indonesia. Other ideologies in this novel are nationalism, humanism, and Islam. Contestation is done by taking up domination done by intellectual people and subaltern. There is a contradictive relation among one ideology to others. In responding the contestation in the novel of Larasati, the product of literature (novel) can be used as a media for the author to introduce an ideology. As an organic intellectual, the author tries to negotiate an ideology that can unite the native freedom fighter. Ideologies that had been negotiated by the author are; Nationalism, Humanism-Socialist, Islam-Nationalist, and Humanism-Nationalism. This negotiation of ideology is used to unite the effort of native freedom fighter in ruining the colonialism in Indonesia. Besides, oppression done by colonial must be eliminated. Nationalism become an alternative ideology offered by the author.
Kata Kunci : hegemony, contestation, and negotiation of ideology