DINAMIKA PERUBAHAN SOSIAL-BUDAYA-EKONOMI INDUSTRI BATIK TULIS LASEM DI KALANGAN ETNIS TIONGHOA

YESI MEKARSARI, Wahyu Kustiningsih, M.A.

2019 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Relasi sosial antara Etnis Tionghoa dengan Etnis Jawa dalam industri batik tulis Lasem memicu perkembangan industri batik Tulis Lasem. Meningkatnya pertumbuhan industri batik tulis di Lasem, ternyata menggeser posisi kepemilikan Etnis Tionghoa dalam industri batik tulis Lasem. Berstatus sebagai inisiator awal dalam industri batik tulis Lasem tampaknya tidak menjamin kesejahteraan pelaku bisnis Tionghoa dalam menghadapi transisi kepemilikan. Penelitian ini fokus pada dinamika perubahan industri batik tulis Lasem milik Etnis Tionghoa terhadap keberlanjutan usahanya. Selain itu, penelitian ini melihat bahwa pengusaha Tionghoa yang masih bertahan di sektor industri batik, terus berupaya mengembangkan strategi sosial-budaya untuk mempertahankan kelangsungan industrinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi naratif untuk menggali perubahan sosial masyarakat Tionghoa dalam industri batik tulis Lasem. Tilikan historis digunakan untuk mengamati perubahan yang terjadi pada masyarakat Tionghoa dalam usahanya di batik tulis Lasem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kehidupan industri batik tulis Lasem milik Etnis Tionghoa mengalami kondisi menurun masa Orde Baru hingga saat ini. Kondisi tersebut dapat dikategorikan secara eksternal dan internal. Faktor eksternal menitikberatkan perubahan sosial karena relasi persaingan industri batik dari Etnis Jawa dalam paguyuban batik dan kebijakan pemerataan bantuan modal yang lebih Jawa sentris, sedangkan faktor internalnya terjadi karena hibriditas identitas Etnis Tionghoa menjadi Jawa. Oleh karena itu, perluasan jaringan sosial, pembentukan kampung wisata batik tulis Lasem, regenerasi, dan otentifikasi motif batik Tionghoa diperlukan sebagai strategi untuk keberlanjutan industri batik tulis Lasem milik Tionghoa.

The social relations between Chinese ethnic and ethnic Javanese in Batik Tulis Lasem industry have triggered the development of Batik Tulis Lasem industry. The increasing growth of the batik industry in Lasem apparently shifted the position of ownership of ethnic Chinese in Batik Tulis Lasem. Status as the initial initiator in Batik Tulis Lasem does not seem to guarantee the welfare of Chinese business people in the face of the ownership transition. This research focuses on the dynamics of changes in the Lasem-owned Chinese ethnic batik industry to the sustainability of its business. In addition, this study saw that Chinese entrepreneurs who still survive in the batik industry sector continued to develop socio-cultural strategies to maintain the continue of their industry. This study used a qualitative method with a narrative study approach to explore the social changes of Chinese society in Batik Tulis Lasem industry. HistOrical insight is used to observe changes in Chinese society in Batik Tulis Lasem. The results of the study show that the life of the Lasem-owned Chinese ethnic batik industry has experienced a decline in the New Order until now. These conditions can be categorized externally and internally. External factors affect social change because of the competitive relationship of the batik industry from ethnic Javanese in the batik community and the more Javanese centric capital distribution policy. Meanwhile, the internal factor occurs because the hybridity of Chinese ethnic identity becomes Javanese. Therefore, the expanded of social network, the establishment of Batik Tulis Lasem village tourism, the regeneration, and the authentication of Chinese batik motif are needed as a strategy for the sustainability of the Chinese Batik Tulis Lasem industry.

Kata Kunci : Perubahan Sosial, Industri Batik Tulis Lasem, Etnis Tionghoa