UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN AS-SULTAN DALAM ANTOLOGI CERPEN ASY-SYAITANU YAIZU KARYA NAJIB MAHFUZ : ANALISIS STRUKTURAL

DUWI WAHDANY, Siti Aminah, S.S., M.A.

2019 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan unsur-unsur intrinsik yang membangun cerpen as-Sultan dalam antologi cerpen asy-Syaitanu Yaizu karya Najib Mahfuz dan keterkaitan antarunsur intrinsik yang ada di dalam cerpen tersebut. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori struktural dengan metode analisis struktural dalam rangka untuk mendapatkan makna yang utuh. Unsur-unsur intrinsik yang dianalisis adalah karakter, alur, latar, judul, sudut pandang, dan tema. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa tokoh utama dalam cerpen tersebut adalah Nuh karena Nuh merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Nuh merupakan seorang sultan yang adil, pandai berperang, membela keadilan, dan taat beribadah. Tokoh tambahan dalam cerpen ini adalah Ratu, Komandan Kurdasy, Menteri Uqbah, Mansur, Talib, Sultan Muda, dan Sultan Baru. Alur yang digunakan dalam cerpen ini adalah alur progresif. Latar cerpen ini terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat cerpen ini adalah Mesir; puncak gunung Muqattam, rumah Nuh, tenda Sultan Baru yang berada di padang pasir, dan penjara. Latar waktu dalam cerpen ini adalah pagi, siang, malam hari, dan hari ketiga peperangan. Latar sosial yang terdapat dalam cerpen ini adalah latar sosial masyarakat Mesir kuno. Judul cerpen as-Sultan mengacu pada tema cerita, yakni kekuasaan pada hakikatnya bukan pada bagaimana menjadi penguasa, melainkan pada bagaimana kekuasaaan itu dijalankan. Cerpen ini memiliki sudut pandang orang ketiga-tidak terbatas. Masing-masing unsur intrinsik dalam cerpen ini memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan satu kesatuan makna yang utuh. Unsur-unsur yang saling berkaitan adalah tema dengan tokoh, tema dengan alur, dan tema dengan judul. Najib Mahfuz, unsur intrinsik, as-Sultan, kekuasaan

The main purposes of this research are to figure the intrinsic elements out of the short story as-Sultan in the anthology asy-Syaitanu Yaizu by Najib Mahfuz and the relationship between them. This research uses structural theory with the structural analysis method to get the complete meaning from the story. The intrinsic elements which are analyzed by the research are characters, plot, setting, title, point of view, and theme. Based on the analysis, it is known that the main character in the short story is Nuh, because he is almost told, and most relate to the other characters. Nuh is a fair sultan, skillful at the fight, defending justice, and devout. The additional characters in this short story are Queen, Kurdasy Commander, Minister Uqbah, Mansur, Talib, young sultan and new sultan. The plot used in this short story is progressive plot. The settings of this short story consist of place setting, time setting, and social setting. The setting of the story is Egypt; the peak of Mount Muqattam, Nuh house, the New Sultan tent in the desert, and the prison. The time settings in this short story are in the morning, afternoon, evening, and the third day of the war. The social setting in this short story is the social setting of the ancient Egyptian community. The title of the short story as-Sultan refers to the theme of the story, the most important thing in power is not how to become a ruler, but how the power is executed. The point of view of this short story is the third-person omniscient point of view. Each of the intrinsic elements in this short story has an association with one to another to produce a unified whole meaning. Interrelated elements are theme with characters, theme with the plot, and theme with the title.

Kata Kunci : Najib Mahfuz, unsur intrinsik, as-Sultan, kekuasaan/ Najib Mahfuz, intrinsic element, as-Sultan, power