Penanganan Sengketa Kasus Pembangunan Hotel di Yogyakarta (Studi tentang Proses Mediasi Lembaga Ombudsman DIY)
Iin Yulianti, Dr. Suharko, S.Sos., M.Si.
2019 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIAlih fungsi lahan di Yogykarta, beberapa tahun terakhir berujung dengan penurunan lahan pertanian. Di Yogyakarta, alih fungsi lahan di akibatkan oleh pertumbuhan penduduk secara alamiah dan urbanisasi. Implikasi dari pertumbuhan penduduk yakni meningkatnya kebutuhan ruang di perkotaan. Bukti nyata dari fenomena ini terlihat dari perkembangan pembangunan hotel di Yogyakarta. Fenomena pembangunan hotel di Yogyakarta dari waktu ke waktu semakin meningkat dan membentuk sikap penolakan dari warga. Pembangunan hotel yang terus terjadi disebabkan minimnya regulasi, perhatian dan pengawasan dari pemerintah daerah maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pergolakan sengketa pembangunan hotel di Yogyakarta yang di selesaikan Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta melalui mediasi. Penelitian ini dilakukan di perkotaan Yogyakarta yang memilih tiga hotel sebagai lokasi penelitian. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan kasus yang didasarkan pada hasil wawancara dan dokumentasi. Dari data tersebut diterbitkan beberapa hasil dari peelitian ini. Mediasi yang dilakukan Lembaga Ombudsman bermula dari pelaporan, klarifikasi atau investigasi, kemudian diputuskan metode penanganan, dihasilkan rekomendasi. Akhir dari proses itu dilakukan monitoring dan evaluasi hingga menunjukkan perubahan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dalam menyelesaikan sengketa pembangunan hotel melalui mediasi, dilakukan sesuai prosedur dan dihasilkan rekomendasi. Berdasarkan rekomendasi tersebut, pihak terlapor melakukan perubahan dengan berpatokan pada rekomendasi tersebut. Proses selanjutnya yakni monitoring dan evaluasi pasca tiga bulan diterbitkan rekomendasi. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dengan mengirimkan surat ke pihak penerima rekomendasi. Terkadang juga dilakukan monitoring secara langsung ke lokasi. Maka, monitoring dan evaluasi masih menjadi tanggungjawab pihak Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Land conversion in Yogyakarta, the last few years have led to a decline in agricultural land. In Yogyakarta, land conversionis caused by natural population growth and urbanization. The implication of population growth is increasing urban space needs. Real evidence of this phenomenon can be seen from the development of hotel costruction in Yogyakarta. The phenomenon of hotel construction in Yogyakarta from time to time is increasing and forming an attitude of rejection from residents. The hotel construction continues to occur due to the lack of regulations, attention and supervision from the regional and national goverments. The study aims to understands the turbulence in the dispute over hotel construcion in Yogyakarta which was completed by the Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta throught mediation. The research was carried out in the city of Yogyakarta which selected three hotels as the research location. Using qualitative research methods by describing cases based on the result of interviews and documentations. Based on the data, published several results from this study. The mediation conducted by the Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta starts from reporting, clarification or investigation, and then decides on the methode of handling, resulting in a recommendation. The end of the process was carried out monitoring and evaluation to show changes. The results of this study explain that in resolving hotel development disputes throught mediation. It is carried out accourding to procedures and recommendation are produced. Based on these recommendation, the reported party changes by referring to the recommendation. The next process in monitorig and evaluation on three months issued recommendation. Carry out monitoring and evaluation by sending a letter to the recipient of the recommendation. Sometimes monitoring is also done directly to the location. Then, monitoring and evaluation is still the responsbility of the Lembaga Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kata Kunci : Mediasi, lembaga ombudsman DIY, pembangunan hotel, rekomendasi