Laporkan Masalah

TINGKAT PELAYANAN TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA ANGKUTAN UMUM DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RENO KUSUMA HANDOKO, Dr. Djaka Marwasta, M.Si

2019 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Bus Trans Jogja merupakan angkutan umum andalan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mobilitas masyarakat di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Sejak beroperasi tahun 2008 hingga saat ini sudah terdapat 17 rute yang menjangkau berbagai titik-titik penting di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun pada kenyataannya, Bus Trans Jogja belum menjadi angkutan transportasi favorit masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial potensi bangkitan penumpang Bus Trans Jogja rute ramai (1A dan 3B), dan rute sepi (6B dan 10), mengetahui sebaran tarikan penumpang rute 1A, 3B, 6B, dan 10, dan mengetahui tingkat pelayanan Bus Trans Jogja bagi penumpang rute 1A, 3B, 6B, dan 10. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif dari tabel serta grafik dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada pengelola dan penumpang, serta observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan penggunaan lahan permukiman dan jumlah penduduk Kecamatan Depok memiliki potensi bangkitan tertinggi, sedangkan Kecamatan Pakualaman memiliki potensi bangkitan terendah. Rute 1A melewati 33 titik tarikan, Rute 3B melewati 36 titik tarikan, Rute 6B melewati 9 titik tarikan, dan Rute 10 melewati 23 titik tarikan. Pelayanan Bus Trans Jogja berdasarkan 5 dimensi yang digunakan menunjukkan kriteria "Baik".

The Trans Jogja Bus is reliable public transportation provided by Special Region of Yogyakarta Government to supporting people mobility in Yogyakarta and its surrounding city. Since its operation in 2008, there have been 17 routes which have reached various important points in the Special Region of Yogyakarta. However, the Trans Jogja Bus is not yet favourite alternative transportation for the citizen. This study aims to determined the spatial distribution of generation (rise-up) potential passengers of Trans Jogja Bus, both in high demand routes (1A and 3B) and low demand routes (6B and 10), then to identified the distribution of passenger in 1A, 3B, 6B, and 10 routes, also to know the level of Trans Jogja Bus services for passengers in 1A, 3B, 6B, and 10 routes. The research method used qualitative and quantitative descriptive of tables and graphs by collecting data through in-depth interviews with managers and passengers, observations. The results showed that depend on residential land use and the population of Depok Subdistrict had the highest potential generation, while Pakualaman Subdistrict had the lowest potential generation. Route 1A passes 33 attraction points, Route 3B passes 35 attraction points, Route 6B passes 9 attraction points, and Route 10 passes 23 attraction points. Trans Jogja Bus Services based on five dimensions represented as "Good" criteria.

Kata Kunci : Trans Jogja, Pelayanan, Bangkitan dan Tarikan, Services, Generation, Attraction.

  1. S1-2019-365309-abstract.pdf  
  2. S1-2019-365309-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-365309-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-365309-title.pdf