Laporkan Masalah

Dimensi dan Dinamika Relasi Remaja - Orang Tua serta Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Dalamnya

NOVI QONITATIN, Prof. Dr. Faturochman, M.A,; Prof. Dr. Badrun Kartowagiran, M. Pd.; Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si.

2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU PSIKOLOGI

Relasi remaja dengan orang tua memiliki kekhasan sendiri dikarenakan perubahan-perubahan yang terjadi pada anak yang menginjak usia remaja. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam keluarga memberikan implikasi pada respon kebutuhan teknologi yang turut mempengaruhi relasi antara remaja dan orang tua. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi relasi remaja-orang tua baik secara umum maupun dengan menggunakan TIK khususnya telepon seluler di dalam relasinya. Partisipan penelitian adalah remaja tengah berusia 14-17 tahun dan orang tuanya, yang secara intensif menggunakan ponsel dalam menjalin relasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods, khususnya dengan pendekatan psikologi indigenous yang menggunakan constructive realism. Pengambilan data dilakukan melalui open-ended questioner pada 402 partisipan (134 remaja, 134 ayah, dan 134 ibu) dan wawancara mendalam pada lima keluarga (5 remaja, 5 ayah, dan 5 ibu). Data kualitatif pada kuesioner dan wawancara mendalam dianalisis dengan teknik analisis isi, sedangkan data kuantitatif pada kuesioner dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi remaja-orang tua merupakan proses yang melibatkan dimensi relasional (ketergantungan, keterbukaan, kebersamaan, dan kehangatan) yang dipengaruhi oleh dimensi personal (karakter psikologis dan karakter non-psikologis) dan dimensi eksternal (jarak fisik, relasi lain, dan teknologi). Aspek ketergantungan menjadi pembeda dalam relasi, yaitu dependensi remaja pada orang tua pada relasi remaja-orang tua secara umum dan pergeseran menjadi interdependensi pada relasi yang menggunakan TIK. Implikasi pada pola relasi adalah yang semula diasumsikan bersifat sebagai Authority Ranking ternyata menjadi Unity yang menekankan pada keharmonisan, yang kemudian dengan penggunaan TIK dalam relasi tersebut akan memberikan pergeseran pola relasi menjadi Equality Matching. Relasi tatap muka masih dipandang lebih baik dibandingkan dengan relasi melalui TIK pada remaja dan orang tua.

Adolescent-parent relationships had its own peculiarities due to changes that occur in adolescents. The use of information and communication technology (ICT) in families has implications for the response of technological needs that also influence relations between adolescents and parents. This study aims to explore adolescent-parent relationships in general and by using ICT, especially cellular phones in their relations. The research participants were middle adolescents aged 14-17 years and their parents, who intensively used mobile phones to establish relationships. The research method used is mixed methods with indigenous psychology approaches that use constructive realism. Data was collected through an open-ended questionnaire in 402 participants (134 adolescents, 134 fathers, and 134 mothers) and in-depth interviews with five families (5 teenagers, 5 fathers, and 5 mothers). Qualitative data on questionnaires and in-depth interviews were analyzed by content analysis techniques, while quantitative data on questionnaires were analyzed using descriptive statistics. The results of the study show that adolescent-parent relationships are processes that involve the relational dimension (dependence, openness, togetherness, and warmth) which is influenced by personal dimensions (psychological character and non-psychological character) and external dimensions (physical distance, other relations, and technology). The aspect of dependence is a differentiator in relationships. Adolescent dependencies on parents in general adolescent-parent relationships and shifts into interdependence in relation to using ICT. The implication of the relation pattern is that it was originally assumed to be a Ranking Authority turned out to be Unity which emphasized harmony, which then with the use of ICT in these relations would provide a shift in the pattern of relations to Equality Matching. Face-to-face relations are still seen as better than relations through ICT in adolescents and parents.

Kata Kunci : relasi remaja-orang tua, TIK, dimensi relasional, ketergantungan, authority ranking, unity, equality matching, relasi tatap muka, relasi online.

  1. S3-2019-373643-abstract.pdf  
  2. S3-2019-373643-bibliography.pdf  
  3. S3-2019-373643-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2019-373643-title.pdf