Perbedaan Pengaruh Pemberian Tablet Fe dan BeeFe Powder (Instan Jus Bit) pada Fase Luteal dan Fase Menstruasi terhadap VO2 Max Atlet Remaja Putri

Sheila Kusuma Wardani, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., RD, M.PH ; Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, Sport.Med&Circ, AIFM

2019 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar belakang: Defisiensi zat besi merupakan defisiensi zat gizi mikro yang sering terjadi pada atlet, terutama atlet remaja putri. Atlet remaja putri memiliki risiko lebih tinggi mengalami defisiensi zat besi akibat peningkatan kebutuhan zat besi pada usia remaja dan melalui beberapa mekanisme kehilangan zat besi terutama saat menstruasi dan latihan berat. Selain anemia, akibat dari defisiensi zat besi yaitu terjadinya penurunan daya tahan aerob (VO2 max), yang merupakan salah satu indikator performa atlet. Cara untuk mencegah penurunan performa (VO2 max) akibat defisiensi zat besi selain dengan suplementasi adalah melalui fortifikasi. Umbi bit (Beta vulgaris L.) adalah salah satu sumber zat besi alamiah dan nitrat yang dapat meningkatkan performa atlet dengan melibatkan nitrit oksida (NO) pada mekanisme penghasilan energi. Sehingga fortifikasi zat besi pada umbi bit diharapkan mampu meningkatkan performa atlet secara lebih efektif. Tujuan: Mengetahui perbedaan pengaruh pemberian Tablet Fe dan BeeFe Powder pada fase luteal dan fase menstruasi terhadap VO2 Max atlet remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental dengan rancangan control trial with posttest design. Subjek penelitian yang berjumlah 30 orang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan mendapatkan BeeFe Powder dan kelompok kontrol mendapatkan Tablet Fe. Intervensi diberikan selama 14 hari, yaitu 7 hari fase luteal dan 7 hari fase menstruasi. Data nilai VO2 max sebelum intervensi merupakan data sekunder, sedangkan data nilai VO2 max setelah intervensi diukur pada masing-masing subjek dengan metode Tes Balke. Hasil: Hasil uji beda independent sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan rata-rata karakteristik subjek, asupan energi, zat gizi, cairan, dan inhibitor zat besi, latihan fisik serta nilai VO2 max pada kedua kelompok. Perbedaan signifikan hanya terdapat pada asupan karbohidrat dan oksalat yang lebih tinggi pada kelompok Tablet Fe (p < 0,05). Hasil uji paired t-test menunjukkan terdapat peningkatan nilai VO2 max pada kelompok Tablet Fe dan BeeFe Powder, namun tidak signifikan (p > 0,05). Kesimpulan: Terdapat peningkatan nilai VO2 max atlet remaja putri pada kelompok Tablet Fe dan BeeFe Powder, namun tidak signifikan. Peningkatan nilai VO2 max atlet remaja putri pada kelompok BeeFe Powder lebih besar meskipun tidak signifikan dibandingkan dengan kelompok Tablet Fe.

Background: Iron deficiency is a micronutrient deficiency that often occurs in athletes, especially female adolescent athletes. Female adolescent athletes have a higher risk of iron deficiency due to increased iron requirements in adolescence and through several mechanisms of iron loss, especially during menstruation and strenuous exercise. In addition to anemia, the result of iron deficiency is a decrease in aerobic endurance (VO2 max), which is one indicator of athlete's performance. The way to prevent a decrease in performance (VO2 max) due to iron deficiency in addition to supplementation is through fortification. Beetroot (Beta vulgaris L.) is one source of natural iron and nitrate which can improve athlete's performance by involving nitric oxide (NO) in energy production mechanisms. Thus, iron fortification in beetroot is expected to be able to increase athlete's performance more effectively. Objective:To investigate the difference effect of Iron Tablet and BeeFe Powder supplementation in luteal phase and menstrual phase on VO2 max of female adolescent athletes. Methods: Using a quasi-experimental method with control trial with posttest design, 30 female adolescent athletes were divided into two groups which were treatment and control group. Treatment group ingested BeeFe Powder while control group consumes Iron Tablet daily for 14 days, namely 7 days of the luteal phase and 7 days of the menstrual phase. VO2 max before intervention is secondary data, while VO2 max after intervention is measured on each subject through Balke Test method. Results: Independent sample t-test results showed that there were no significant differences in mean of subject characteristics, energy intake, nutrients, fluids, and iron inhibitors, physical exercise and VO2 max in both groups. Significant differences were only found in higher carbohydrate and oxalate intake in control group (p < 0,005). Paired t-test results showed that there was an increase of female adolescent athlete's VO2 max in both groups, but it was not significant (p > 0,005). Conclusions: There was an increase of female adolescent athlete's VO2 max in both treatment and control groups, but it was not significant. The increase of female adolescent athlete's VO2 max in treatment group was greater than control group despite it was not significant.

Kata Kunci : Tablet Fe, BeeFe Powder, Fase Luteal, Fase Menstruasi, VO2 Max, Atlet Remaja Putri.