Laporkan Masalah

Evaluasi implementasi strategi integrasi vertikal Studi Kasus: PT Bahtera Adhiguna

A. A. ABIMANYU, John Suprihanto, Dr., M.I.M.

2019 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

PT Pelayaran Bahtera Adhiguna atau disingkat dengan PT BAG merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN yang sebelumnya diakuisisi pada Mei 2011 dengan nilai Rp 90,2 miliar. Tujuan diakuisisinya PT BAG adalah menjadi agen coal security supply atau pengaman pasokan batubara untuk PLTU yang dikelola oleh PT PLN. Seiring berjalannya waktu, PT BAG belum mampu memenuhi tugasnya karena salah satu Key Performance Index (KPI) yaitu jumlah angkutan batubara dari periode tersebut belum bisa dipenuhi sejak tahun 2013 hingga 2016. Perlu suatu solusi agar PT BAG mampu memenuhi tugas dari PT PLN karena PT PLN juga diberi tugas oleh pemerintah untuk menjalankan program 35.000 MW. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis penyebab PT BAG belum mampu memenuhi tugas dari PT PLN serta mengevaluasi strategi integrasi vertikal yang digunakan PT PLN dalam mengakuisisi PT BAG. Data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara dengan narasumber yang berasal dari PT BAG dan PT PLN. Selain data primer, data sekunder juga digunakan untuk mendukung penelitian ini berupa data laporan evaluasi kinerja PT BAG dari tahun 2013 hingga 2016. Alat analisis yang digunakan adalah fishbone diagram untuk menganalisis penyebab PT BAG belum mampu memenuhi tugas dari PT PLN serta parental fit matrix untuk mengevaluasi strategi integrasi vertikal yang digunakan oleh PT PLN. Hasil penelitian adalah penyebab PT BAG belum mampu memenuhi tugas dari PT PLN didominasi oleh faktor eksternal seperti cuaca, pihak pemasok, mitra pihak ketiga atau KSO, pihak pengelola PLTU, bahkan dari PT PLN. Sedangkan dari hasil analisis menggunakan parental fit matrix, PT BAG berada di posisi heartland sehingga PT BAG memiliki prospek yang bagus di masa depan di dalam PLN Group.

PT Pelayaran Bahtera Adhiguna or abbreviated as PT BAG is one of the subsidiaries of PT PLN which was previously acquired in May 2011 with a value of Rp 90.2 billion. The purpose of acquiring PT BAG is to become an agent of coal security supply or safeguarding coal supply for PLTU managed by PT PLN. Over time, PT BAG has not been able to fulfill its duties because one of the Key Performance Index (KPI), namely the number of coal transportation from that period has not been fulfilled since 2013 until 2016. A solution is needed so that PT BAG can fulfill the duties of PT PLN because PT PLN also given the task by the government to run the 35,000 MW program. This study uses a qualitative descriptive method to analyze the causes of PT BAG not yet able to fulfill the duties of PT PLN and evaluate the vertical integration strategy used by PT PLN in acquiring PT BAG. The data used are primary data in the form of interviews with informants from PT BAG and PT PLN. In addition to primary data, secondary data is also used to support this research in the form of PT BAG performance evaluation report data from 2013 to 2016. The analysis tool used is fishbone diagram to analyze the causes of PT BAG has not been able to fulfill the duties of PT PLN and parental fit matrix to evaluate vertical integration strategy used by PT PLN. The results of the study were the cause of PT BAG not being able to fulfill the duties of PT PLN dominated by external factors such as weather, suppliers, third party partners or KSO, the PLTU management, even from PT PLN. While from the parental fit matrix analysis, PT BAG is in the heartland position so PT BAG has good prospects in the future in the PLN Group.

Kata Kunci : integrasi vertikal, fishbone diagram, parental fit matrix

  1. S2-2019-407138-abstract.pdf  
  2. S2-2019-407138-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-407138-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-407138-title.pdf