PENCEGAHAN KONFLIK AGAMA DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL (Studi Kasus Masyarakat Multikultural di Pedukuhan Plumbon, Yogyakarta)
RAFAEL GATA P, Dr. Haryanto, M.A.
2018 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencegahan konflik agama dalam masyarakat multikultural di Pedukuhan Plumbon. Masyarakat Pedukuhan Plumbon merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai kepercayaan agama yang ada di dalamnya. Perbedaan agama tersebut terdiri dari agama Hindu, Katolik, Kristen, dan juga Islam. Masing-masing kepercayaan memiliki nilai yang berbeda yang dianut oleh masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut yang menentukan pendangan seseorang terhadap suatu permasalahan. Jika masing-masing kepercayaan memiliki pandangannya masing-masing tanpa mencoba untuk mencari titik temu, maka hal tersebut akan menimbulkan perdebatan dalam masyarakat yang jika dibiarkan begitu saja akan menimbulkan konflik dalam masyarakat. Khususnya di dalam Pedukuhan Plumbon itu sendiri yang masyarakatnya beragam dalam kepercayaan. Pedukuhan ini dipilih sebagai sumber penggalian data karena di dalamnya terdapat 4 kepercayaan dari 6 kepercayaan yang diakui oleh pemerintah di Indonesia. Tidak hanya dalam hal kepecayaan, masyarakatnya juga terbagi dari segi budaya, etnik, pekerjaan, hingga pendidikan. Konflik pada dasarnya merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat. Melalui konflik, masyarakat dapat saling mengetahui dan memahami pendapat dari masing-masing kelompok, jika konflik tersebut dikelola dengan baik. Namun, jika konflik tersebut tidak dikelola dengan baik, justru akan menghadirkan masalah yang lebih besar dalam masyarakat, mulai dari perselisihan hingga pembunuhan. Pedukuhan Plumbon selama ini telah mampu menjaga kerukunan antar umat agama dalam wilayahnya. Terdapat tokoh-tokoh penting dalam masyarakatnya yang bertugas untuk menjadi jembatan komunikasi antar umat maupun dengan masyarakat luas agar masalah dapat dikelola dengan baik. Pentingnya sebuah pencegahan konflik dalam masyarakat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan dalam kehidupan bermasyarakat yang selama ini telah dibangun secara bersama-sama. Untuk menganalisis hal tersebut menggunakan konsep masyarakat multikultural, resolusi konflik, dan pengaruh figur yang akan membantu dalam memahami fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Narasumber yang digunakan merupakan para tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga masyarakat yang telah tinggal atau menetap di Pedukuhan Plumbon pada waktu yang lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mencegah terjadinya konflik agama dalam masyarakat ialah dengan adanya pengaruh para tokoh yang kuat dalam masyarakat, kearifan lokal, dan juga pendidikan multikultural yang telah ditanam dalam masyarakat.
This study is aims to find out how to prevent religious conflict in a multicultural society in the Plumbon hamlet. The Plumbon Society is a community consisting of various religious beliefs that are in it. These religious differences consist of Hinduism, Catholicism, Christianity and Islam. Each religion had a different value adopted by its people. These values determine a person's view of a problem. If each trust has its own views without trying to find common ground, then this will lead to debate in society which if left unchecked would lead to conflict in society. Especially in the Plumbon hamlet itself, the people are diverse in religion. This hamlet was chosen as a source of data extraction because it contained 4 beliefs from the 6 beliefs recognized by the government in Indonesia. Not only in terms of religion, the community is also divided in terms of culture, ethnicity, work, and education. Conflict is basically a very important thing in a community development. Through conflict, people can know each other and understand the opinions of each group, if only the conflict is managed properly. However, if the conflict is not managed properly, it will present a bigger problem in the community, from disputes to murder. Plumbon dukuh has been able to maintain harmony between religious communities in its territory. There are important figures in the community who are tasked to become a bridge of communication between people and with the wider community so that problems can be managed properly. The importance of a conflict prevention in the community to prevent the occurrence of things that are detrimental in social life that have been built together. To analyze this matter uses the concept of multicultural society, conflict resolution, and the influence of figures who will help in understanding the phenomena that occur in society. The speakers used were religious leaders, community leaders, and people who had lived or settled in Plumbon dukuh for a long time. The results showed that in preventing the occurrence of religious conflict in society is the influence of strong figures in the community, local wisdom, and also the multicultural education that has been planted in the community.
Kata Kunci : Pencegahan Konflik, Konflik Agama, Masyarakat Multikultural/ Conflict prevention, Religious Conflict, and Multicultural Society