Laporkan Masalah

Peran Otonomi Diri dan Relasi Anak dengan Orang Tua Terhadap Asertivitas Remaja pada Orang Tua yang Bekerja

AYA GAYATRI SANTOSA, Tina Afiatin, Prof. Dr., M.Si., Psikolog

2018 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Asertivitas merupakan keterampilan yang dibutuhkan individu untuk dapat bertahan di lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peran otonomi diri dan relasi anak dengan orang tua terhadap asertivitas remaja pada orang tua yang bekerja. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur asertivitas menggunakan skala yang diadaptasi oleh Elian (2013) yang mengacu pada aspek kognitif, afektif, dan perilaku. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel otonomi diri menggunakan skala yang diadaptasi dari Bekker dan Assen (2006) dan variabel relasi anak dengan orang tua diukur dengan skala yang disusun oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini melibatkan 168 remaja tengah berusia 15 � 17 tahun yang menduduki bangku Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul. Hasil analisis dengan metode regresi berganda stepwise menunjukkan bahwa terdapat peran otonomi diri dan relasi anak dengan orang tua terhadap asertivitas remaja (p = 0,000; p<0,01). Hasil regresi didapatkan nilai F sebesar 73,402 dan nilai R sebesar 0,686. Otonomi diri dan relasi anak dengan orang tua berperan secara simultan menentukan asertivitas remaja sebesar 47,1% (R2=0,471). Otonomi diri berperan lebih efektif yaitu sebanyak 34,1% dalam meningkatkan asertivitas dibandingkan dengan relasi anak dengan orang tua yang bekerja sebesar 12,9%. Sisanya yaitu 52,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Analisis tambahan berdasarkan data demografis menemukan bahwa terdapat perbedaan tingkat asertivitas apabila ditinjau dari urutan kelahiran (p = 0,02; p<0,05). Sementara tidak ada perbedaan asertivitas apabila ditinjau dari jenis kelamin, dan asal suku (p>0,05).

Assertiveness is a skill that an individual needs to survive in a social environment. This study aimed to determine whether self-autonomy and parent child relations plays a role on adolescent assertiveness in working parent family. The measuring instrument used to measure assertiveness uses a scale adapted by Elian (2013) which refers to cognitive, affective and behavioral aspects. The measuring instrument used to measure the self-autonomy variable using a scale adapted from Bekker and Assen (2006) and parent child relations variables is measured by the scale prepared by the researcher. Participants in this study involved 168 middle adolescences aged 15-17 who are studying in a number of senior high school in Yogyakarta, Sleman and Bantul. The result of the analysis with stepwise multiple regression method showed that self-autonomy and parent child relation play a simultaneous role on adolescent assertiveness in working parents family (p = 0,000) with F=73,402 and R=0,686. Both variabels have an effect on adolescent assertiveness at 47,1% (R2=0,471). Self-autonomy predicts assertiveness more effectively (34,1%) than parent child relation (12,9%). The remaining 52,9% is influenced by other variables excluded in this study. Additional analysis based on demographic data were found different in assertiveness levels if it is determined by birth order (p = 0,02; p<0,05). However, none is found once determined by gender and ethnicity (p> 0.05).

Kata Kunci : asertivitas, asertivitas remaja, otonomi diri, relasi anak dengan orang tua, orang tua yang bekerja.

  1. S1-2018-362415-abstract.pdf  
  2. S1-2018-362415-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-362415-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-362415-title.pdf