PRIVASI DAN MEDIA SOSIAL: PEMAKNAAN PRIVASI DALAM BINGKAI PENGGUNAAN PATH

MASHITA PHITALOKA FP, Dr. Ratna Noviani, SIP., M.Si.

2018 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

Kehadiran media sosial telah mengubah lanskap relasi antarmanusia. Melalui media sosial, orang-orang dapat mempresentasikan banyak versi dari diri mereka pada banyak kanal. Dalam era polimediasi diri, diskusi terkait isu privasi menjadi penuh perdebatan, terlebih dengan kehadiran Path; kanal media sosial yang mencanangkan diri sebagai media sosial yang privat. Definisi privasi dalam konteks sosiokultural masyarakat Indonesia pun menjadi penting untuk diteliti dengan kehadiran Path. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan mengekplorasi bagaimana praktik penggunaan Path telah mengonstruksi pemaknaan pengguna atas privasi dan mengapa pemaknaan tersebut terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan etnografi sebagai metode utama dan etnografi virtual sebagai metode pendukung. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pemaknaan atas privasi terjadi pada dua tataran: presentasi diri dan konstruksi ruang personal dalam media sosial. Pada tataran pertama, jenjang-jenjang privasi yang ada dalam Path memungkinkan terjadinya fragmentasi diri. Fragmentasi tersebut telah menghasilkan "diri yang ambivalen", "diri yang menghasratkan pengakuan", dan "diri yang mencari kebebasan". Pada tataran kedua, medialitas Path memungkinkan pengguna untuk mengonstruksi ruang personal mereka sendiri dalam ruang media sosial. Konstruksi ruang personal tersebut telah menghasilkan "ruang kenyamanan dalam keserupaan", "ruang liberasi yang semu", dan "ruang yang meruntuhkan panoptik". Selanjutnya, temuan-temuan tersebut mengarah pada kesimpulan bahwa praktik penggunaan media sosial telah menghilangkan diri yang dianggap otentik dan menghasilkan ruang personal yang memberi sensasi atas ketiadaan kontrol, hierarki, dan pengawasan sosial. Pada akhirnya, privasi bagi pengguna Path dimaknai sebagai proses pertukaran atas "diri dan informasi personal" dengan "pengakuan sosial, sensasi atas kesetaraan, dan relasi yang resiprokal".

The existence of social media has changed the landscape of human's relationship. Through social media, people are able to present many versions of themselves in many platforms. In this era of polymediation of the self, the discussion regarding to privacy becomes arguable, moreover, with the presence of Path; a social media platform which presents itself as a private social media. Hence, in the sociocultural context of Indonesian society, it is important to see how the definition of privacy is constructed by the existence of Path. Therefore, this research is conducted in order to analyze and explore how privacy is perceived by the social media users nowadays, particularly the users of Path, and why they perceive it in that certain way. This research is conducted with ethnography as the main method and virtual ethnography as the supporting method. From the research, it is found that users' way of defining privacy is embodied in two levels: online self presentation and personal space construction. In the first level, the stages of privacy offered by Path have created the fragmented-self among users. This fragmentation has resulted in "the ambivalent self", "self that desires recognition", and "self that searches for freedom". In the second level, the mediality of Path has served the users of the ability to construct their own personal space in social media space. This construction of the personal space has resulted in "space of comfort in similarity", "space of pseudo-liberation", and "space that demolishes the panoptics".Henceforth, these findings lead to a conclusion that usage practices of social media has killed the authentic self and created a personal space that gives the sense of the absence of control, hierarchy, and social surveillance. Eventually, privacy for Path is defined by the process of exchange of "the self and personal information" with "social recognition, sense of equality, and reciprocal relationship".

Kata Kunci : privasi, media sosial, etnografi, Path