PENGEMBANGAN INDIKATOR DAN PENGGUNAAN INFORMASI KINERJA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

FITRI HANI PRATIWI, Rusdi Akbar, M.Sc., Ph.D.

2018 | Tesis | MAGISTER SAINS AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi implementasi sistem pengukuran kinerja di Indonesia, khususnya menguji faktor-faktor yang berhubungan dengan pengembangan indikator dan penggunaan informasi kinerja pada organisasi perangkat daerah menggunakan Smart PLS, dan didasarkan atas perspektif teori isomorfisma institusional untuk mengkaji mekanisme isomorfisma yang terjadi pada praktik pengukuran kinerja. Faktor- faktor tersebut diantaranya kejelasan dan keterukuran tujuan, dukungan organisasi, sumber daya organisasi, partisipasi stakeholder eksternal dan sikap terhadap sistem pengukuran kinerja terhadap pengembangan indikator dan penggunaan informasi kinerja serta dampaknya terhadap kinerja organisasi. Penelitian ini menggunakan metoda campuran dengan desain eksplanatori sekuensial. Pengumpulan data dilakukan melalui survei dan wawancara. Sebanyak 137 pejabat struktural dan staf OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman, yang secara langsung terlibat dalam penyusunan perencanaan strategis dan pelaporan kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan organisasi, sumber daya organisasi, partisipasi stakeholder eksternal berhubungan positif dan signifikan terhadap pengembangan indikator dan penggunaan informasi kinerja. Untuk faktor kejelasan dan keterukuran tujuan berhubungan positif terhadap penggunaan informasi kinerja, tetapi tidak berhubungan dengan pengembangan indikator. Sikap berhubungan positif dengan pengembangan indikator, tetapi tidak berhubungan dengan penggunaan informasi kinerja. Penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan antara pengembangan indikator terhadap kinerja organisasi. Kinerja organisasi hanya dipengaruhi oleh penggunaan informasi kinerja. Berdasarkan teori institusional, hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi mengembangkan indikator dan menggunakan informasi kinerja, dikarenakan adanya dorongan regulasi dan dorongan profesional, sehingga isomorfisma koersif dan normatif secara bersamaan terbukti mendorong praktik pengukuran kinerja.

This study aims to investigate the implementation of performance measurement systems in Indonesia, specifically examining factors related to the development of indicators and the use of performance information on regional device organizations using Smart PLS, and is based on the perspective of institutional isomorphism theory to examine the mechanism of isomorphism that occurs in performance measurement practices. These factors include clarity and measurability of goal, organizational support, organizational resources, participation of external stakeholders and attitudes towards the development of indicators and the use of performance information and its impact on organizational performance. This study uses a mixed method with sequential explanatory design. Data collection is done through surveys and interviews. A total of 137 structural officials and OPD staff within the Sleman Regency Government, who were directly involved in the preparation of strategic planning and performance reporting. The results show that organizational support, organizational resources, participation of external stakeholders are positively and significantly related to the development of indicators and the use of performance information. Meanwhile, goal clarityfactor positively related to the use of performance information, but not related to the development of indicators. Attitudes are positively related to the development of indicators, but not related to the use of performance information. This study also found no relationship between the development of indicators on organizational performance. Organizational performance is only influenced by the use of performance information. Based on institutional theory, the results of the study show that organizations develop indicators and use performance information, due to regulatory encouragement and professional encouragement, so that coercive and normative isomorphism simultaneously is proven to encourage performance measurement practices.

Kata Kunci : pengukuran kinerja, pengembangan indikator, penggunaan informasi kinerja, kinerja organisasi, isomorfisma institusional.