POTENSI PERMUKIMAN PADAT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUNIAN VERTIKAL DI KOTA MAGELANG
ADIN IAN DANARKO, Drs. B.S. Eko Prakoso M.SP.
2018 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHPembangunan permukiman di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Permasalahannya adalah lahan yang tersedia untuk dialihfungsikan menjadi lahan permukiman semakin sedikit. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah perencanaan pembangunan hunian vertikal. Kajian ini mengidentifikasi pola dan distribusi permukiman, menganalisis kebutuhan pembangunan hunian vertikal, dan memproyeksi kebutuhan dan arah pengembangannya. Metode yang digunakan adalah interpretasi citra foto udara Quickbird dan basemap online ArcMap 10.3. Terdapat 11 parameter kualitas permukiman yang dinilai dengan cara interpretasi citra foto udara dan survei lapangan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Magelang memiliki pola permukiman linier mengikuti pola aliran jalan. Distribusi permukiman paling besar berada di Kecamatan Magelang Utara sebesar 218,67 hektar. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa Kota Magelang belum membutuhkan hunian vertikal. Calon lokasi apartemen ditentukan berada di Kelurahan Kramat Utara. Calon lokasi rumah susun ditentukan berjumlah tiga dan berada di Kelurahan Kramat Selatan, Jurangombo Utara, dan Tidar Selatan.
Settlement development in Indonesia now has experiencing a significant increase. The occuring problem is the more population grows, the less available land. One of the solutions which can be done is planning vertical residential. This research identifies settlement pattern and distribution in, analyzes the need of vertical residential, and projects the need and the way of vertical residential development. The method interprets Quickbird imagery and ArcMap 10.3 basemap online. There are 11 parameters of settlement quality which rated by interpretation and field survey. This research is using proportionate stratified random sampling. The result shows that settlement in Magelang City has linier pattern which following the pattern of roads. The distribution shows that settlement in Magelang Utara Sub-district has the biggest area which amounts to 218,67 hectares. The result of projection shows that Magelang City does not need vertical residential yet. Kramat Utara Urban-village is decided as location of apartment candidate. The three locations in Kramat Selatan, Jurangombo Utara, and Tidar Selatan Urban-village are determined as locations of multistorey candidate.
Kata Kunci : Hunian vertikal, apartemen, rumah susun, kepadatan permukiman, kualitas permukiman