Laporkan Masalah

Perempuan Berjilbab sebagai Fans K-pop di Yogyakarta : Negosiasi Identitas

AFINA FAHRU MILIANA, Dr. Suzie Handajani, M. A

2018 | Tesis | MAGISTER ANTROPOLOGI

Penelitian ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai budaya fans K-pop yang berasal dari Yogyakarta. Perkembangan musik K-pop menarik banyak perhatian penonton di Indonesia termasuk dari penggemar perempuan berjilbab, untuk itu pencarian benang merah antara perempuan berjilbab dengan K-pop yang nampak tidak berkaitan juga diperlukan dalam penelitian ini. Maka tujuan penelitian ini untuk menemukan jawaban atas bentuk negosiasi yang dilakukan oleh perempuan berjilbab sebagai fans K-pop dan bentuk pemberdayaan yang dilakukan fans melalui fandom. Dalam penelitian ini saya menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih fans K-pop yang menggunakan jilbab sebagai informan. Penelitian saya lakukan selama 4 bulan di Yogyakarta dengan mengikuti beberapa acara K-pop yang dibuat oleh komunitas fans K-pop dan memilih 6 informan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi partisipatif untuk mengamati aktivitas informan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Selain itu, studi literatur dan dokumentasi juga saya perlukan dalam penelitian ini. Perempuan berjilbab penggemar K-pop mendapat banyak komentar buruk dari masyarakat, namun komentar paling banyak datang dari laki-laki yang menganggap perempuan berjilbab ini tidak memiliki ketaatan yang kuat terhadap agama Islam. Disisi lain, perempuan berjilbab ini merasa justru keaktifannya dalam fandom membuat mereka lebih produktif dan positif. Melalui acara-acara fandom ini pula informan saya merasa lebih berdaya karena dapat membuka usaha yang berkaitan dengan fans. Meskipun banyak komentar negatif yang datang, perempuan berjilbab yang menjadi fans K-pop mampu membuktikan bahwa perempuan dan fans memiliki power untuk menaikkan status sosialnya menjadi makhluk sosial yang lebih diperhitungkan.

This research is conducted to gather information about K-pop fansculture from Indonesia. K-pop fans in Indonesia are also made up of veiled women, therefore relationship between veiled women and K-pop fans such as unrelated is also needed in this study. So the purpose of this study was to find answers of negotiations by veiled women as K-pop fans and the form of empowerment by fans through fandom. In this research I used purposive sampling technique by choosing K-pop fans who use hijab as informant. My research was conducted for 4 months in Yogyakarta by following some K-pop events made by the K-pop fan community and selecting 6 informants. Methods of data collection in this study are in-depth interviews and participatory observation to observe the activities of informants related to research problems. In addition, literature studies and documentation are also needed in this study. Women who veiled as K-pop fans get a lot of bad comments from the public, but the most comments come from men who think this veiled woman has no strong adherence to Islam. On the other hand, these veiled women feel that their liveliness in fandom makes them more productive and positive. Through the fandom events my informants feel more empowered because they can open businesses related to the fans. Despite the many negative comments that come, veiled women who become K-pop fans are able to prove that women and fans have the power to raise social status into more calculated social beings.

Kata Kunci : Perempuan Berjilbab, Fans K-pop, Negosiasi Identitas, Pemberdayaan Perempuan

  1. S2-2018-404251-abstract.pdf  
  2. S2-2018-404251-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-404251-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-404251-title.pdf