SIMULASI RUDAL JELAJAH DENGAN VARIASI GEOMETRI SAYAP MENGGUNAKAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS

ANDIKA RAMADHAN, Muhammad Agung Bramantya S.T., M.T., M.Eng., Ph.D

2018 | Skripsi | S1 TEKNIK MESIN

Teknologi peluru kendali jelajah merupakan teknologi yang lebih mendekati teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) dibandingkan pendahulunya yaitu rudal balistik. Komponen-komponen seperti sayap dan pendorong yang lebih mirip UAV dan kemampuan bermanuvernya menjadikan peluru kendali dimasukkan ke dalam kategori UAV. Peluru kendali jelajah sudah banyak digunakan oleh berbagai negara untuk melawan bahaya seperti teroris atau untuk mempertahankan wilayah. Rudal jelajah sangat efektif karena cepat dan akurat, rudal jelajah paling canggih milik Amerika Serikat yaitu Rudal Tomahawk hanya memiliki tolerasi kegagalan 10 meter dari target. Hal ini membuat banyak negara mengembangkan teknologi rudalnya sendiri. Seperti halnya pesawat, desain dari suatu rudal jelajah mempengaruhi performa dari rudal itu sendiri. Karakteristik terbang dipengaruhi oleh besarnya nilai coefficient of drag (CD) dan coefficient of lift (CL). CD akan mempengaruhi berapa besar gaya hambat terhadap udara, sedangkan CL akan mempengaruhi seberapa besar gaya angkat yang akan dihasilkan sayap untuk dapat terbang di udara. Diperlukan nilai CD dan CL yang paling optimal untuk mendapatkan performa yang optimal. Pada penelitian ini, disimulasikan bagaimana pengaruh dari geometri sayap yaitu wing span, chord, dan incidence angle terhadap karakteristik CD dan CL sayap tersebut. Penelitian ini menggunakan sembilan variasi sayap, yang terdiri dari delapan sayap modifikasi dan satu sayap tanpa modifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan nilai CD dan CL yang optimal pada sayap dengan modifikasi span dan incidence angle 2 derajat pada airfoil MH 23 dengan model yang merujuk pada Rudal Pasopati Universitas Gajah Mada. Semakin rendah nilai CD dan semakin tinggi nilai CL, maka semakin bagus performa sayap.

The cruise missile technology is a technology that is closer to UAV (Unmanned Aerial Vehicle) technology than its predecessor, ballistic missile. Components such as wings and plungers that are more similar to UAVs and their maneuverability make missiles incorporated into UAV categories. Cruise missiles are widely used by various countries to fight hazards such as terrorists or to defend the territory. Cruise missiles are very effective because it is fast and accurate, the most advanced cruise missiles belong to the United States that the Tomahawk missile only has a 10 meter failure tolerance of the target. This has led many countries to develop their own missile technology. Like airplanes, the design of a cruise missile affects the performance of the missile itself. Flying characteristics are influenced by the value of coefficient of drag (CD) and coefficient of lift (CL). CD will affect how much the drag force to air, while the CL will affect how much lift force will be generated wings to be able to fly in the air. The most optimal CD and CL values are required to achieve optimal performance. In this study, simulated how the influence of wing geometry is wing span, chord, and incidence angle to the characteristics of CD and CL wings. The study used nine wing variations, consisting of eight modified wings and one wing without modification. Based on the results of this study obtained the optimal CD and CL values on the wings with span modifications and incidence angle 2 derajat on airfoil MH 23 with a model that refers to the Pasopati Missile University of Gajah Mada. The lower the CD value and the higher the CL value, the better the wing performance.

Kata Kunci : Koefisien gaya gesek (CD), koefisien gaya angkat (CL), wing span, chord, incidence angle, simulasi