Laporkan Masalah

Model Pengelolaan Pariwisata Edukasi di Kota Yogyakarta

ANI WIJAYANTI, Prof. Dr.-Phil.Janianton Damanik, M.Si; Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, MS;Prof. Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc

2018 | Disertasi | S3 Kajian Pariwisata

Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar menjadi destinasi pariwisata edukasi yang banyak dikunjungi wisatawan. Aktivitas wisata studi menjadi agenda tahunan bagi sebagian besar institusi pendidikan. Kunjungan ribuan pelajar dari luar daerah melalui program wisata studi mampu mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat lokal. Pengelolaan pariwisata edukasi yang tepat menjadi aspek yang sangat penting dalam mendukung keberlanjutan pengembangan pariwisata edukasi. Penelitian ini menganalisa model pengelolaan pariwisata edukasi di Taman Pintar, Museum Benteng Vredeburg, Keraton Yogyakarta, dan Museum Biologi untuk mendapatkan model baru yang responsif terhadap pasar dan produk yang existing dan potensial. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif survey. Metode analisis yang digunakan yakni SEM (Structural Equation Modelling), sedangkan alat analisisnya adalah PLS (Partial Least Square). Sampel keseluruhan berjumlah 800 reponden, yang diambil menggunakan teknik purposive random sampling. Hasil Penelitian. Model hipotetik yang dibangun untuk menganalisis pengelolaan pariwisata edukasi di Kota Yogyakarta dinilai kuat untuk menjelaskan informasi yang terkandung dalam data, terlihat dari nilai Q2 lebih besar dari 0,3. Dari hasil analisis data diketahui masih terdapat kesenjangan antara permintaan wisatawan dengan ketersediaan produk pariwisata yang cukup tinggi, terlihat dari nilai R2 yang lebih kecil dari 0,19. Model pengelolaan pariwisata baru direkomendasikan dengan lebih menekankan pada variabel pasar dan produk existing dan potensial, pengalaman wisatawan, kebijakan yang berlaku, dan kerja sama dengan pemangku kepentingan.

The Jogjakarta as a student city became an educational tourism destination visited by many tourists. Study tour activities become an annual agenda for most educational institutions. The visit of thousands of students from outside the region through the study tour program is able to encourage the economic growth of local communities. The proper management of educational tourism becomes a very important aspect in supporting the sustainability of educational tourism development. This study analyzes educational management models in Taman Pintar, Vredeburg Fort Museum, Jogjakarta Palace, and Museum of Biology to obtain new models that are responsive to existing and potential markets and products. This research is a descriptive survey research. The analysis method used is SEM (Structural Equation Modeling), while the analysis tool is PLS (Partial Least Square). The total sample amounted to 800 respondents, taken using purposive random sampling technique. Research result. The hypothetical model built to analyze the management of educational tourism in Jogjakarta is considered strong to explain the information contained in the data, seen from the value of Q2 greater than 0.3. From the data analysis, it is known that there is still gap between the tourism demand and product availability is high enough, seen from the value of R2 is smaller than 0.19. New tourism management models are recommended with greater emphasis on market variables and existing and potential products, tourist experience, prevailing policies, and stakeholder engagement.

Kata Kunci : Pariwisata Edukasi, Model Pengelolaan, Permintaan Pariwisata, dan Penawaran Pariwisata

  1. S3-2018-352096-abstract.pdf  
  2. S3-2018-352096-bibliography.pdf  
  3. S3-2018-352096-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2018-352096-title.pdf