PERENCANAAN KERUANGAN KECAMATAN KERTAJATI DENGAN KONSEP AEROTROPOLIS UNTUK MENUNJANG TERWUJUDNYA BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB)
HARUN DIN HAQ, Deva Fosterharoldas S, S.T., M.Sc., Ph.D.
2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTABandara Internasional Jawa Barat (BIJB) merupakan bandara internasional baru yang dimiliki Provinsi Jawa Barat untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung karena sudah tidak memungkinkan lagi untuk dikembangkan. Berdasarkan studi lokasi di 3 titik akhirnya terpilihlah Kecamatan Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berada di sebelah selatan Kabupaten Cirebon sebagai tempat dibangunnya BIJB. Namun kondisi Kecamatan Kertajati sendiri belum mendukung dalam terwujudnya BIJB di masa yang akan datang karena kondisi kecamatan sendiri masih didominasi kawasan pedesan yang masih berkembang secara sprawl serta kualitas dan kuantitas infrastruktur dan sarana prasarana pendukung di sekitar lokasi dibangunnya BIJB belum baik dalam mendukung kawasan bandara. Oleh karena itu diperlukan perencanaan keruangan yang dapat mengintegrasikan kawasan bandara dan daerah-daerah disekitarnya agar kawasan bandara dan Kecamatan Kertajati dapat saling memberikan manfaat yang berkelanjutan di masa yang akan datang. Analisis kondisi eksisting dilakukan dengan melihat gap antara elaborasi konsep aerotropolis yaitu bidang dan prinsip perencanaan aerotropolis dengan 3 preseden dan kondisi lapangan Kecamatan Kertajati sebagai tempat dibangunnya BIJB dan beberapa keterkaitannya dengan Kabupaten Majalengka yang kemudian diolah menggunakan analisa SWOT untuk mengetahui strategi-strategi dan menentukan tema serta aspek perencanaan yang dipakai. Didapat 1 konsep utama yaitu integrasi dengan 2 alternatif rencana yaitu industrial oriented dan tourism oriented. Pemilihan alternatif rencana menggunakan ultility value analysis. Hasil perencanaan ini berupa rencana detail tata ruang Kecamatan Kertajati seperti peta rencana pola ruang, struktur ruang, intensitas ruang, peraturan zonasi dan matriks ITBX, rencana pengembangan bandara dan transportasi multimoda serta pembiayaan, pentahapan, dan aktor kelembagaan rencana yang berlaku sampai 20 tahun. Dengan adanya rencana ini, diharapkan dapat memberikan masukan gagasan kepada penyusunan RDTR Kecamatan Kertajati yang saat ini masih dalam tahap pengkajian dan belum resmi menjadi peraturan daerah.
West Java International Airport (BIJB) is a new international airport that west java province have to replace Husein Sastranegara Airport in Bandung City because the airport is undevelopable. Based on locational study in 3 points, in the end Kertajati Districts was choosen in Majalengka Regency in south of Cirebon Regency as the place of West Java Internasional Airport was built. However the condition of Kertajati Districts itself has not yet supported the existing of West Java International Airport because the distritcts condition in dominated by rural area that evolving sprawl and the quality and quantity of infrastructure and supporting facility around West Java International Airport condition has not good in supporting airport district. Therefore spatial planning that can integrate airport district and other distircts around it is required so that airport district and Kertajati Districts can have the mutual benefit that sustainable in the future. The analysis of existing condition done by comparing the gap between aerotropolis concept elaboration that is field and principal of aerotropolis planning with 3 best practices and existing condition of Kertajati Districts as the place of West Java International Airport was built and several connection with Majalengka Regency and then processed with SWOT analysis to find the strategies and determine theme and aspect of planning that will used. Obtained 1 main concept that is integrated with 2 planning alternatives that is industrial oriented and tourism oriented. The alternatives choosing process using ultility value analysis. The output of this planning is spatial detailed planning Kertajati Districts like spatial pattern map plan, spatial structure map plan, spatial intensity map plan, zone regulation and ITBX matrix, airport development and multimode transport planning and financial, phase, and institutional actor of plan that valid until 20 years. With the existence of this plan, the hope that can give idea to the assembly of spatial planning detail of Kertajati Districts that nowadays is in assessment phase and not officialy become government regulation.
Kata Kunci : Aerotropolis, Kota Bandara, Perencanaan Kota, Integrasi, rencana detail tata ruang. / Aerotropolis, Airport City, City Planning, Integrated, spatial planning detailed.