Strategi Peningkatan Peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Lamongan dalam Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Lamongan
EFENDI, YUHRONUR, Abdul Halim, Prof., Dr., M.B.A.
Perkembangan bisnis BPR cukup signifikan, artinya bahwa bisnis ini tengah tumbuh dalam industri perbankan Indonesia. BPR dianggap mampu menjadi sumbu perekonomian nasional.Dengan melihat perkembangan jumlah usaha di Kabupaten Lamongan yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, maka diharapkan peran BPR Bank Daerah Lamongan lebih meningkatkan peranannya dalam usaha meningkatkan perkembangan UMKM di Kabupaten Lamongan. Peranan BPR Bank Daerah Lamongan memang dirasakan memiliki nilai yang strategis karena selama ini memang BPR Bank Daerah Lamongan memiliki kedekatan dengan Usaha Kecil dan Menengah yang selama ini dijalankan.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan mengenai strategi PD. BPR Bank Daerah Lamongan dalam meningkatkan peran BPR dalam pembiayaan UMKM di Lamongan. Maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif
PD BPR Bank Daerah Lamongan mempunyai visi untuk menjadi retail banking modern pada tahun 2010. Artinya Bank Daerah Lamongan ingin menjadi bank yang berorientasi pada pelayanan masyarakat kecil dan mikro dengan menggunakan kemajuan ilmu dan teknologi yang modern. Tujuan Finansial Bank Daerah Lamongan berhasil meningkatkan status kesehatan banknya berdasarkan indikator penilaian ini dari “cukup sehat” menjadi “sehat” pada tahun 2008.
Analisis lingkungan secara internal, Bank Daerah Lamongan memilikisumberdaya manusia yang dapat dikembangkan, namun ditemukan beberapa kelemahan sebagai berikut : (1) Kegiatan operasional yang belum didukung oleh teknologi dan sistem yang memadai (2) Profesionalisme manajemen yang tidak optimal (3) Fungsi pengawasan dan pengendalian yang belum maksimal. Sedangkan lingkungan eksternal, secara umum menunjukkan bahwa kondisi perekonomian, politik, dan pemerintahan Indonesia saat ini mulai membaik. Kondisi ini memunculkan berbagai peluang yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan dalam industri perbankan.
Berdasarkan Analisis SWOT maka Bank Daerah Lamongan menerapkan strategi yang be rsifat agresif. Sifat agresif merupakan sifat menarik pada lingkungan industri yang selalu mengalami perubahan, dengan demikian perusahaan mendapatkan nilai dari keunggulan finansialnya. Oleh karena itu Bank Daerah Lamongan dalam implementasi strategisnya diupayakan mendukung strategi agresif, yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi yang digunakan berdasarkan tipe tersebut antara lain.
Terlihat bahwa faktor kunci kesuksesan yang seharusnya dimiliki oleh Bank Daerah Lamongan adalah hubungan yang kuat secara emosional dengan konsumennya. Selama ini, Bank Daerah Lamongan dapat eksis dari gempuran para pesaingnya karena loyalitas konsumennya yang terikat secara emosional dengan bank ini. Oleh karena itu, untuk mempertahankan eksistensinya saat ini, Bank Daerah harus menjaga hubungan yang baik tersebut dengan masyarakat Lamongan.
The development of the BPR business was significant enough, itÂ’s mean that the business was growing in the Indonesian banking industry. BPR could it was considered become the economic fuse national. With saw the development of the number of efforts in the Lamongan Regency that tended to experience the increase from the year to the year, then was hoped the role of BPR Bank Daerah Lamongan more increased his role in an effort to increase the UMKM development in the Lamongan Regency. The BPR Bank Daerah Lamongan role was indeed felt had the strategic value because until now indeed BPR Bank Daerah Lamongan had the nearness with small and medium businesses that until now were undertaken
In accordance with the aim of this research that is to description concerning the PD. BPR Bank Daerah Lamongan strategy in increasing the BPR role in UMKM funding in Lamongan. Then this research including in the descriptive research kind. To BPR Bank Daerah Lamongan had the point of view to become retail banking modern during 2010. Meaning that the Daerah Lamongan Bank wanted to become the bank that was oriented in the community's small and micro service by using the rogress of knowledge and modern technology. The Financial aim of the Daerah Lamongan Bank of succeeding in increasing the status of the health of his bank was
based on the indicator of this assessment from “healthy enough” to “healthy” during 2008.
The analysis of the environment internally, the Daerah Lamongan Bank had human resources that could be developed, but were found by several weaknesses as follows: (1) the operational Activity that was not yet supported by technology and the adequate system (2) not optimal management Professionalism (3) the Function of the supervision and the control that were not yet maximal. Whereas the external environment, generally showed that the condition for the economy, politics, and the Indonesian government at this time began to improve. This condition showed various opportunities that must be made use of by the company to win the competition in the banking industry.
Was based on Analysis SWOT then the Daerah Lamongan Bank applied the strategy that was aggressive. The aggressive characteristics were the interesting characteristics in the industrial environment that always experienced the change, therefore the company got the value from his financial superiority. Because of that the Daerah Lamongan Bank was in the implementation of the strategic importance striven for supported the aggressive strategy, that is creating the strategy that used the strength to make use of the opportunity. The strategy that was used was based on this type in part.
Be based on all the discussion above, was seen that the key factor to the success that ought to be owned by the Daerah Lamongan Bank was strong relations emotionally with his consumer. Until now, the Daerah Lamongan Bank could exist from the attack of his competitors because of his consumer's loyalty that was tied emotionally with this bank. Therefore, to maintain his existence at this time, the Daerah Bank must maintain these good relations with the Lamongan community.
Kata Kunci : Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Lamongan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), SWOT