Laporkan Masalah

KAJIAN EKSPLORATIF TERHADAP PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA PADA TATA LAKSANA DIARE AKUT PADA ANAK

RIFA ATUZZAQIYAH, dr. Nenny Sri Mulyani, SpAK ; Dr. dr. Titis Widowati, SpAK

2017 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDS

Pemberian cairan rehidrasi oral (CRO) terbukti efektif dalam penanganan diare akut pada anak tanpa dehidrasi dan dehidrasi tidak berat. Berdasarkan guideline diare akut dari World Health Organization (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa cairan intravena hanya diberikan pada diare dengan dehidrasi berat. Walaupun demikian pemberian rehidrasi cairan intravena (IV) pada tata laksana diare akut pada anak masih cukup tinggi, terutama pada dehidrasi tidak berat. Tujuan: Untuk mengeksplorasi faktor yang mempengaruhi penggunaan cairan IV pada tata laksana diare akut dan menilai penggunaan guideline diare akut. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Subyek atau informan adalah dokter, perawat, dan orang tua atau pengasuh dari pasien diare akut, dipilih secara purposive sampling sampai data tersaturasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman dan 4 puskesmas rawat inap di Sleman pada bulan Februari – Maret 2014. Kasus pada penelitian ini adalah diare akut tanpa dehidrasi dan dehidrasi tak berat pada anak yang mendapat cairan IV. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, studi dokumen dan observasi partisipasi pasif oleh asisten peneliti yang terlatih. Untuk meningkatkan keabsahan data dilakukan triangulasi terhadap sumber data dan peer-debriefing. Data dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk teks naratif, kuotasi langsung dan skema. Hasil: Sebanyak 15 dokter diikutkan dalam penelitian ini. Guideline diare WHO dan IDAI dinilai bagus dalam hal materi, tetapi penyajiannya kurang sederhana dan sulit dipahami. Poin dari guideline yang sulit diaplikasikan adalah pemberian cairan intravena pada anak diare akut dehidrasi tidak berat. Faktor yang mempengaruhi pemberian cairan intravena pada anak diare akut antara lain dari pasien itu sendiri, petugas kesehatan, orang tua, kurangnya sarana dan kurangnya dukungan dari pemegang kebijakan. Proses pengambilan keputusan oleh dokter dalam pemberian cairan intravena pada anak diare akut dengan dehidrasi menunjukkan bahwa pengetahuan saja tidak cukup, karena proses yang terjadi merupakan interaksi antara keinginan dokter untuk mematuhi guideline diare akut dengan kompromi situasional yaitu harapan dokter dan orang tua, perawat sebagai rekan kerja, dan lingkungan sosial budaya. Simpulan: Pemberian cairan intravena pada anak dengan diare akut merupakan hasil dari proses interaksi dokter dengan kompromi situasional. Guideline diare akut kurang aplikatif dalam hal pemberian cairan pada anak dengan diare akut dehidrasi tidak berat.

Oral rehydration solutions (ORS) proved to be effective in the treatment of acute diarrhea in children without dehydration and some dehydration. World Health Organization (WHO) and Indonesian Pediatric Association (IPA) guideline of acute diarrhea reveal that administration of intravenous (IV) fluid is only used in severe dehydration diarrhea. Nevertheless, IV fluid rehydration is often used in management of acute diarrhea in children, mainly with some dehydration. Objective: To explore factors that may affect the administration of intravenous fluid in management of acute diarrhea and assess the use of acute diarrhea guideline. Methods: We conduct qualitative study with a case study using purposive sampling until the data is saturated in district hospital of Sleman and 4 public health centers in Sleman in February- March 2014. Subjects were physicians; with additional informants were nurses and parents / caregivers of patients with acute diarrhea. Data were collected with in-depth interviews, observation of passive participation and documents study by trained research assistants. Triangulation of the source data and peer-debriefing was performed to increase the validity of data. Data were analyzed qualitatively and presented in the form of narrative text, direct quotations and schemes. Results: A total of 15 physicians were included in this research. WHO and IPA guidelines of acute diarrhea considered good in terms of content, but difficult to be implemented, especially in the administration of intravenous fluid in children suffered from acute diarrhea with some dehydration. Factors affecting the administration of intravenous fluid in children with acute diarrhea were the patient themselves, health workers, parents, lack of facilities, and lack of support from the policy holder. The process of decision making by physicians in intravenous fluid in children suffered from acute diarrhea with dehydration showed that knowledge itself is not enough, because the process included the interaction between the need for physicians to adhere to the guideline of acute diarrhea and situational compromise ability to meet parents and physician expectation, nurses as colleagues, and socio-cultural environment. Conclusion: Administration of intravenous fluid in children with acute diarrhea is the result of the interaction process of physicians with situational compromise. Guideline of Acute Diarrhea is less applicable in the case of fluid administration in acute diarrhea with some dehydration in children.

Kata Kunci : intravenous fluid, management of acute diarrhea, children, guidelines, qualitative study, cairan intravena, tata laksana diare akut, anak, guideline, kualitatif

  1. S2-2017-309318-abstract.pdf  
  2. S2-2017-309318-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-309318-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-309318-title.pdf