Laporkan Masalah

RELASI MANUSIA DAN TUHAN AJARAN SUMARAH PERSPEKTIF FILSAFAT MISTIK

DEWI AGUSTIN, Dr. Agus Himawan Utomo, M.Ag.,

2017 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFAT

Kebatinan adalah ilmu atas dasar ketuhanan absolut, yang mempelajari kenyataan dan mengenal hubungan langsung dengan Tuhan tanpa perantara. Kebatinan oleh sebagian masyarakat luas dianggap sebagai kesesatan dalam berpikir dan berperilaku, nyatanya tidak semua demikian. Kebatinan mempunyai nilai mistik, terlebih pada konsep ketuhanannya. Berbagai aliran kebatinan yang ada di Indonesia ini salah satunya adalah Paguyuban Sumarah. Sumarah adalah ajaran kebatinan atau kerohanian yang dibawa oleh R.Ng. Soekinohartono. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui konsep manusia dan Tuhan dari Sumarah yang kemudian mencari relasinya. Kemudian relasi tersebut direfleksikan menggunakan kacamata filsafat mistik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian kepustakaan yang didukung dengan wawancara kemudian dianalisis dengan melihat dan mengintepretasikan dari sumber yang sudah ada. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan beberapa unsur metodis yaitu deskripsi, keseinambungan historis, interpretasi, sintesis dan refleksi. Objek material dalam penelitian ini adalah relasi manusia dan Tuhan dalam Sumarah. Objek formalnya adalah filsafat mistik. Hasil penelitian ini adalah penjelasan tentang Relasi manusia dan Tuhan yang terjadi dalam Ajaran Sumarah yaitu Manunggaling kawula Gusti. Sujud Sumarah adalah perilaku spiritual untuk menuju manunggaling kawula-Gusti yang didalamnya terdapat tingkatan-tingkatan, yaitu Trimurti-I, II, dan III, dalam setiap tingkatan tersebut terjadi dalam alam yang berbeda-beda yaitu jinem, junun dan suhul. Sujud Sumarah diawali dengan proses eneng, ening, dan eling. Sumarah termasuk dalam mistik kepribadian dan termasuk bentuk mistik monoteistik. Manunggaling kawula-Gusti merupakan istilah jawa yang sama dengan paham panteisme.

Kebatinan is a base knowledge of the absolute divinity which studies the reality and to understand the direct relationship with God without intermediaries. Kebatinan by some people is regarded as misguided thought and behaviour, in fact not all that way. Kebatinan has mystical value, especially on its divine concept. Various branch of kebatinan exists in Indonesia one of them is Paguyuban Sumarah. Sumarah is the teachings of kebatinan or spirituality brought by R.Ng. Soekinohartono. The purpose of this writing is to know the concept of humans and God of Sumarah who then looking for relationships. Then the relation is reflected with the perspective of mystical philosophy. This research uses qualitative research method which is library research supported by interview then analyzed by looking and interpretation from existing source. Data analysis in this research are using some methodical element that is description, historical continuity, interpretation, synthesis and reflection. The material object in this study is the human and God relationship in Sumarah. The formal object is mystical philosophy. The results of this study is an explanation of the Relation of humans and God that occurred in the Sumarah Teachings of Manunggaling kawula Gusti. Sujud Sumarah is a spiritual behavior to lead manunggaling kawula-Gusti in which there are levels, namely Trimurti-I, II, and III, in each level occurs in different realms of jinem, junun and suhul. Sujud Sumarah begins with eneng, ening, and eling process. Sumarah is included in the mystical personality and includes the monotheistic mystical form. Manunggaling kawula-Gusti is the same Java term as pentheism.

Kata Kunci : Sumarah, Sujud Sumarah, manunggaling kawula Gusti.

  1. S1-2017-347674-abstract.pdf  
  2. S1-2017-347674-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-347674-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-347674-title.pdf