Laporkan Masalah

PERUBAHAN PERILAKU KEAGAMAAN: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA ATAS NOVEL ATH-THALIYANIY KARYA SYUKRI AL-MABKHUT

ABDUL FADHIL, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum.; Dr. Fadlil Munawwar Manshur, MS.; Prof. Dr. Taufiq A. Dardiri, SU.

2017 | Disertasi | S3 ILMU AGAMA DAN LINTAS BUDAYA

Penelitian ini merupakan upaya untuk menemukan perubahan perilaku keagamaan masyarakat Tunisia yang direpresentasikan melalui novel Ath-Thaliyaniy karya Syukri al-Mabkhut dalam menyikapi perkembangan dunia modern. Berbarengan dengan itu, novel tersebut juga mengisahkan perjalanan sejarah sosial politik bangsa Tunisia dari sejak merdeka sampai tahun 1980-an dalam upaya menegakkan demokrasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pustaka dan simak serta teknik catat terhadap data-data primer maupun sekunder. Data-data tersebut dianalisis dan diinterpretasikan dengan pendekatan sosiologi sastra model Swingewood. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima faktor yang menyebabkan perilaku keagamaan bangsa Tunisi menjadi berubah, di antaranya sebagai berikut. Pertama, sekularisasi secara sistematis yang diterapkan oleh pemerintah Tunisia melalui kebijakan-kebijakan yang berkiblat ke Barat, seperti dalam bidang kebudayaan dan sistem pendidikan. Kedua, pemikiran Marxis yang bebas berkembang dan tersebar di Tunisia mempengaruhi generasi mudanya untuk menjadi pengikut kelompok kiri tersebut. Ketiga, adanya pendangkalan nilai-nilai keagamaan yang dilakukan oleh pemerintah, baik secara langsung dan sengaja maupun tidak langsung. Keempat, pengekangan hak-hak politik kelompok Islam. Pemerintah Tunisia pada saat itu membatasi hak berpolitik kelompok Islam. Kelompok Islam tidak bebas bergerak untuk menyuarakan aspirasi politiknya, mereka dicurigai aktivitas politiknya dan banyak yang dijebloskan ke penjara. Dan kelima, berkembangnya materialisme dan pragmatisme dalam beragama. Sekularisasi massif dari pemerintah menyebabkan masyarakat Tunisia menjadi apatis dalam beragama dan bernegara. Kegiatan keagamaan dilakukan hanya sekedar pada momen-momen seremonial saja. Perubahan-perubahan perilaku keagamaan terbagi kepada tiga kelompok. Kelompok pertama perubahan perilaku terkait ajaran agama yang normatif, seperti tidak menjalankan kewajiban agama, tidak mendoakan orangtuanya yang sudah meninggal, kurangnya integritas keislaman (muru'ah), dan lemahnya wawasan ilmu keagamaan. Kelompok kedua adalah perubahan perilaku yang menyangkut sikap kepribadian yang termasuk di antaranya mabuk-mabukan dan bergaya urakan; bergunjing dan mencampuri urusan orang lain; malas dan banyak bicara; kurang memiliki kewibawaan dan ketegasan; bermewah-mewah dan boros; berperilaku munafiq (hipokrit); dan terakhir berbohong dan memfitnah. Dan kelompok ketiga perubahan perilaku menyangkut nilai-nilai keluarga, seperti mendidik anak dengan keras dan kasar; melawan kepada orangtua; berzina dan seks bebas; dan kekerasan seksual terhadap anak. Penokohan-penokohan dan perilaku yang diperbuat di dalam novel Ath-Thaliyaniy merupakan representasi dari tokoh-tokoh yang berperan di Tunisia dan masyarakat pada umumnya.

This research attempts to find the change of religious behavior of Tunisian society which is represented by the novel of Ath-Thaliyaniy by Syukri al-Mabkhut in addressing the development of modern world. Coinciding with it, the novel also tells the Tunisian social and political history from independence until the 1980s in an effort to uphold democracy. This research uses descriptive qualitative research method with library technique and recording/noting technique of primary and secondary data. These data are analyzed and interpreted by the Swingewood model of sociological approach of literary work. The results show that there are five factors that caused the Tunisian nation's religious behavior changes. First, secularization which was systematically applied by the Tunisian government through Western-oriented policies, such as in the field of culture and the education system. Second, the freely spreading of Marxist thought in Tunisia influenced the younger generation to become followers of the left. Third, the denial of religious values by the government, either directly or intentionally or indirectly. Fourth, restrictions on the political rights of Islamic groups. The Tunisian government at that time limited the political rights of Islamic groups. Islamic groups were not free to move to voice their political aspirations. They are suspected of political activity and many are thrown into jail. And fifth, the development of materialism and pragmatism in religion. Massive secularization of the government led the Tunisian people to become apathetic in religion and state. Religious activities were performed only in ceremonial moments only. Changes in religious behavior are divided into three groups. The first group of normative religious behavior-related changes, such as not performing religious duties, not praying for their deceased parents, lack of Islamic integrity (muru'ah), and weak religious knowledge. The second group is behavioral changes that involve personality attitudes that include drunkenness and recklessness; gossiping and meddling in the affairs of others; laziness and over-talkativeness; lack of dignity and firmness; lavishness and extravagance; behaving hypocritically (hypocrites); and the last, lying and slandering. And a third group of behavioral changes concerning family values, such as educating children in a harsh manner; behaving against the parents; adultery and free sex; and sexual violence against children. Characterizations and behaviors that are done in the novel Ath-Thaliyaniy is a representation of the characters who play a role in Tunisia and society in general.

Kata Kunci : Ath-Thaliyaniy, perubahan perilaku keagamaan, sosiologi sastra, Tunisia.

  1. S3-2017-306586-abstract.pdf  
  2. S3-2017-306586-bibliography.pdf  
  3. S3-2017-306586-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2017-306586-title.pdf