Pengaruh Familiaritas terhadap Fasilitasi Sosial di Indonesia
IVAN REINALDO T, Ridwan Saptoto, S.Psi., M.A., Psikolog
2017 | Skripsi | S1 PSIKOLOGISetiap tahunnya, jumlah penduduk dunia terus meningkat. Peningkatan ini menjadi masalah karena luas daratan tidak bertambah, justru berkurang, salah satunya akibat kenaikan permukaan laut. Hal ini menunjukkan bahwa lama-kelamaan, manusia akan semakin sulit menjadi sendiri, termasuk saat bekerja. Kehadiran orang lain dapat mempengaruhi kinerja secara berbeda-beda, salah satunya dipengaruhi oleh tingkat familiaritas individu terhadap orang yang hadir. Penelitian sejenis sudah dilakukan di negara barat, tetapi peneliti masih kesulitan menemukan penelitian itu di Indonesia. Alasan itu membuat peneliti ingin membuktikan ulang hipotesis pengaruh familiaritas terhadap fasilitasi sosial. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan jumlah subjek 54 orang yang kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok familiaritas rendah dan kelompok familiaritas tinggi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gadjah Mada angkatan 14 yang diminta untuk mengerjakan tugas sederhana. Peneliti menggunakan 2 buah tugas, yaitu melinting kertas dan mengetik nama lengkap. Hasil analisis data menunjukkan bahwa familiaritas mempengaruhi fasilitasi sosial secara signifikan pada tugas melinting kertas, tetapi tidak mempengaruhi secara signifikan pada tugas mengetik nama lengkap. Tidak signifikannya hasil tersebut dapat dijelaskan menggunakan beberapa hal berikut, yaitu jumlah subjek yang sedikit, kurang terkontrolnya kecemasan subjek, pembaca instruksi dan eksperimenter yang dianggap sebagai fasilitator tak tampak dan kriteria evaluasi pada tugas mengetik nama lengkap yang ambigu. Pengaruh familiaritas terhadap fasilitasi sosial di Indonesia sama dengan di negara-negara barat yang telah diteliti sebelumnya.
Every year, world population is increasing. This increment is a problem because the land is decreasing, one of the reasons is the increment of sea level. It shows that sooner or later, it will become harder to be alone, when working included. The presence of others might affect performance differently, for example depends on how familiar an individual to the one present. Similar study had been done in west countries, but writer is still having problem finding it in Indonesia. It is the reason why writers want to reexamine the hypothesis of the effect of familiarity on social facilitation. This research used experimental methods with 54 people as the subjects, divided into 3 groups, which are control group, low familiarity group and high familiarity group. The subjects are students of Universitas Gadjah Mada, year 2014, whom asked to do simple motoric tasks. Writers used 2 kind of tasks, rolling papers and typing full name. Analysis results show that familiarity affect social facilitation significantly in rolling papers, but do not affect significantly in typing full name. The insignificancy can be explained by a few explanations, which are the subject number is still to small, the subject's anxiety is not controlled well enough, instructor and experimenter can be taken as invisible facilitator and the ambiguity of evaluation criteria in typing full name. The effect of familiarity on social facilitation in Indonesia has the same pattern as in west countries which had been studied before.
Kata Kunci : familiaritas, fasilitasi sosial, kehadiran orang lain, performansi tugas, eksperimen, Indonesia.