PERAN ORGANISASI BERBASIS KOMUNITAS (OBK) AMANAH DALAM PEMUTUSAN RANTAI PERCALOAN BURUH MIGRAN (Studi Kasus OBK Amanah Desa Danasri, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap)
OKIVIANA, Nurhadi, S.Sos., M.Si., Ph.D
2017 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANPenelitian ini menggali lebih dalam bagaimana dinamika percaloan di Desa Danasri dan peran apa saja yang dijalankan oleh OBK Amanah dalam memutus rantai percaloan. Indonesia merupakan negara yang setiap tahunnya mengirimkan buruh migran ke luar negeri. Salah satu daerah yang mengirimkan buruh migran adalah Kabupaten Cilacap. Banyak kasus yang menimpa buruh migran yang seringkali dimulai dari pra pemberangkatan. Pada masa pra pemberangkatan ini sangat marak buruh migran terlibat dengan percaloan. Percaloan memang hal yang tidak bisa dipisahkan dengan rekruitmen buruh migran. Padahal percaloan sangat rentan dengan human trafficking, selain itu banyak buruh migran yang dirugikan dengan adanya percaloan ini. Sejak tahun 2011, di Kabupaten Cilacap terdapat 3 kecamatan dengan 10 desa di masing-masing kecamatan membentuk organisasi berbasis komunitas yang mengkampanyekan migrasi aman. Salah satu desa tersebut adalah Desa Danasri di Kecamatan Nusawungu yang mendirikan OBK Amanah. Kampanye migrasi aman tentunya akan menjadi hal yang sangat penting untuk memutus rantai percaloan terutama sejak dari desa di mana buruh migran berasal. Dalam analisisnya, penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Eade, yang melihat peran OBK ada 6 yaitu: (a) pembangunan kapasitas, (b) peran teknis pengorganisasian, (c) meningkatkan daya tawar, (d) jejaring, (e) advokasi dan (f) penyalur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sedangkan untuk pengumpulkan data dulakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini mengambil 10 informan dari OBK Amanah, CO, Lakpesdam, Yayasan Tifa, P4TKI, dan Disnaker Cilacap. Percaloan di Cilacap, khususnya di Desa Danasri mengalami fase-fase yang signifikan. Sebelum adanya pembentukan OBK, percaloan di desa Danasri sangat marak. Percaloan banyak melibatkan tindakan kriminal seperti pemalsuan dokumen demi bisa memberangkatkan buruh migran ke luar negeri. Percaloan mandiri juga kerapkali ditemui di Desa Danasri, yang mana buruh migran berangkat sendiri tanpa melalui PTTKIS. Buruh migran mandiri ini juga terkadang tanpa sadar menjadi calo amatir yang menumpang pada sistem kekerabatan dengan mengajak kerabat untuk bekerja ke luar negeri. Rekruitmen oleh calo juga memiliki langkah-langkah omong-omong, iming-iming dan amang-amang. Percaloan pasca adanya OBK yang mengkampanyekan migrasi aman, kemudian bisa dirasakan menurun. Tidak banyak lagi calo berkeliaran. Hingga pada akhirnya Kabupaten Cilacap memiliki Perda Perlindungan TKI. Di era berlakunya Perda ini, ternyata masih belum mampu menghilangkan percaloan di Cilacap, meskipun secara khusus di Desa Danasri sudah dapat dikatakan hampir tidak ada. Tak lepas dari peran OBK Amanah dalam memutus rantai percaloan dengan melakukan peran yaitu: (1) edukasi, (2) peran teknis pengorganisasian, (3) meningkatkan daya tawar, (4) jejaring, (5) advokasi dan (6) medium. Keywords : percaloan,dinamika, migrasi aman, peran OBK
This research is digging deeper into how the dynamics of brokering in the village Danasri and what role are run by CBOs Amanah in breaking the chain of brokering. Indonesia is a country that annually sends migrant workers abroad. One of the areas that send migrant workers are Cilacap. Many cases of migrant workers who are often starting from pre departure. In pre departure is rampant migrant workers involved with brokering. Brokering is something that can not be separated with the recruitment of migrant workers. Though brokering are particularly vulnerable to human trafficking, in addition to the many migrant workers were impaired by the existence of this brokering. Since 2011, in Cilacap district there are three districts with 10 villages in each district formed a community-based organization that campaigns for safe migration. One such village is a village in the district Danasri Nusawungu who founded the Amanah CBOs. Safe migration campaign would certainly be a very important thing to break the chain of brokering especially since from the village where migrants originate. For analysis, this study uses the theory put forward by Eade, who see the role of CBOs No 6, namely: (a) capacity building, (b) technical role of organizing, (c) increasing the bargaining power, (d) networking, (e) advocacy and (f) the dealer. The method used in this study is a qualitative research method with case study approach. As for the data pengumpulkan dulakukan observation, interviews and documentation. This study takes 10 informants of CBOs Amanah, CO, Lakpesdam, Tifa, P4TKI, and Disnaker Cilacap. Brokering in Cilacap, particularly in the Village Danasri experiencing significant phases. Prior to the formation of CBOs, brokering village Danasri is rampant. Brokering involve criminal acts such as forgery of documents in order to dispatch of migrant workers abroad. Independent brokering is also often found in the village Danasri, which migrant workers leave their own without going through PTTKIS. This self migrant workers also sometimes unwittingly become amateur brokers who disguise on the kinship system by inviting relatives to work abroad. Recruitment by brokers also have steps by omong-omong (persuade), the iming-iming (lure) and Amang-Amang (intimidate). The condition of Brokering after CBO campaigning safe migration, and can be perceived decline. Not many touts around. Until Cilacap has Migrant Workers Protection legislation. In the era of the enactment of this law, it still has not been able to eliminate brokering in Cilacap, although specifically in the village Danasri has to be said almost nothing. Could not be separated from the role of CBOs Amanah in breaking the chain of brokering to perform the role, namely: (1) education, (2) organizing a technical role, (3) increase the bargaining power, (4) networking, (5) advocacy and (6) medium.
Kata Kunci : brokering, dynamic, safe migration, the role of CBOs