Karakteristik Klinis dan Sensitisasi Alergen pada Anak dengan Rinitis Alergi di Yogyakarta
FARAH DINA, dr. Sumadiono, Sp.A(K);dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes, Sp.A
2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang: Dewasa ini, telah terjadi peningkatan prevalensi rinitis alergi yang berkelanjutan pada 40% anak baik di negara maju maupun berkembang. Yogyakarta adalah salah satu kota di Indonesia dengan prevalensi rinitis alergi yang tinggi (40,1%). Rinitis alergi paling banyak dialami oleh anak-anak. Anak dapat mengalami keterbatasan aktivitas harian ketika gejala rinitis alergi tidak dapat terkontrol. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian tentang karakteristik klinis dan sensitisasi alergen pada anak dengan rinitis alergi di salah satu kota di Indonesia, Yogyakarta. Tujuan: Mengetahui karakteristik klinis, derajat penyakit, dan sensitisasi alergen pada anak dengan rinitis alergi di Yogyakarta. Metode: Studi yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional) secara observasional. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, wawancara, dan hasil uji tusuk kulit terhadap anak PAUD, TK, dan SD di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Data dianalisis dengan menggunakan SPSS secara univariat untuk melihat frekuensi masing-masing variabel yang diuji. Hasil: Dari 447 subyek penelitian, terdapat 95 subyek yang memenuhi kriteria seleksi. Usia rata-rata subyek adalah 7,9 tahun dengan persentase jenis kelamin perempuan lebih banyak. Sebagian besar subyek tidak memiliki riwayat penyakit alergi (46,3%). Persentase subyek dengan riwayat penyakit alergi pada keluarga sebesar 35,8%. Manifestasi klinis terbanyak yang dialami oleh subyek adalah hidung tersumbat. Derajat penyakit rinitis alergi yang paling banyak ditemukan yaitu intermiten sedang- berat dan persisten sedang-berat. Alergen hirupan merupakan jenis alergen terbanyak. Hasil positif uji tusuk kulit terbanyak pada kejadian rinitis alergi anak secara berurutan adalah tungau debu rumah, anjing, dan udang. Kesimpulan: Derajat penyakit intermiten sedang-berat dan persisten sedang-berat paling banyak ditemukan pada kejadian rinitis alergi anak. Tungau debu rumah merupakan alergen utama pada anak dengan rinitis alergi.
Background: Recently, the prevalence of allergic rhinitis continues to increase over 40% in children in developed and developing countries. Yogyakarta is one of the cities in Indonesia which has high prevalence of allergic rhinitis (40,1%). Allergic rhinitis is mainly found in children. Children could have activities limitation because of uncontrolled symptoms. Because of this reason, research about clinical characteristic and allergen sensitization in children with allergic rhinitis in Yogyakarta, Indonesia, is needed. Objective: To know the clinical characteristic, classification, and allergen sensitization in children with allergic rhinitis in Yogyakarta, Indonesia. Method: This research was a cross sectional study with observational. Data was taken by questionnaire, interview, and skin prick test of children aged playgroup to elementary school in Yogyakarta and Sleman. Univariate analysis was used to determine the frequency of tested variables. Results: 447 research subjects were obtained and 95 subjects were qualified the selection criteria. The mean age of subjects are 7,9 years with bigger proportion in female. Half of them did not have history of allergic disease (46,3%). Percentage of subjects which have family history of allergy disease was 35,8%. The most common clinical manifestation was nasal congestion. Moderate to severe intermittent and moderate to severe persistent were found to be the most common incident in subjects. The biggest percentage of allergen types was inhaled allergen. House dust mites, dog, and shrimp were consecutively the biggest three allergens based on skin prick test. Conclusion: Moderate to severe intermittent and moderate to severe persistent were found to be the most common incidents in children with allergic rhinitis. House dust mites was major allergen in children with allergic rhinitis.
Kata Kunci : clinical features, allergen sensitization, allergic rhinitis in children, karakteristik klinis, sensitisasi alergen, rinitis alergi anak.