PILIHAN TRANSPORTASI DISTRIBUSI PRODUK PERTANIAN RAKYAT STUDI KASUS : PETANI KOPI DAN TEMBAKAU DESA TLAHAP, KECAMATAN KLEDUNG, KABUPATEN TEMANGGUNG

ANNISA MARUTI, Retno Widodo Dwi P, ST., M.Sc., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Transportasi merupakan salah satu aset pembangunan yang berperan penting dalam sektor pertanian. Hal ini terjadi karena transportasi mampu meningkatkan akses masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa, memperluas area pemasaran, dan meningkatkan kapabilitas serta perekonomian petani. Namun penyediaan transportasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat membatasi pola mobilitas petani dalam distribusi, sehingga harus melepaskan pemasaran ke lembaga pemasaran terdekat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana ketersediaan transportasi distribusi produk pertanian di pedesaan, serta pengaruhnya terhadap pola mobilitas, kapabilitas dan ekonomi petani. Guna menganalsis ketiga hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode analisis pemetaan perilaku perjalanan, pattern matching, dan analisis konsekuensi pemilihan transportasi. Kasus yang dipilih adalah petani tembakau dan kopi di Desa Tlahap, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Hasil penelitian menunjukan bahwa saat ini petani industri rakyat di kawasan pedesaan berbukit seperti Desa Tlahap telah dihadapkan oleh berbagai pilihan sarana dan prasarana transportasi untuk distribusi produk pertanian. Namun, sarana dan prasarana transportasi tersebut belum direncanakan dengan mempertimbangkan kualitas aksesibilitas, frekuensi dan kontinyuitas, serta belum menyesuaikan kebutuhan petani. Akibatnya manfaat transportasi yang didapatkan petani tidak maksimal. Selain itu, ketersediaan pilihan moda transportasi hanya dapat diakses dengan bebas oleh petani skala besar. Sementara petani skala kecil perlu melakukan adaptasi berupa penyesuaian pola mobilitas dan rekayasa moda transportasi untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan. Berdasarkan hasil temuan, ketersediaan pilihan transportasi memberikan pengaruh yang berbeda pada komoditas kopi dan tembakau. Selain dapat meminimalisir biaya transportasi, mengurangi jumlah tenaga kerja, dan memberikan keleluasaan pemanfaatan sumberdaya waktu, ketersediaan pilihan transportasi pada komoditas kopi dapat memperluas tujuan pemasaran. Sementara pada komoditas tembakau petani tidak memiliki kesempatan untuk memperluas tujuan pemasaran, sehingga kedudukan petani dalam rantai pemasaran tembakau menjadi lemah. Hal ini terjadi karena komoditas kopi memiliki bentuk pasar terbuka dan lebih kondusif. Sementara komoditas tembakau memiliki bentuk pasar monopoli.

Transport is one of the assets that play an important role in the development of the agricultural sector. This happens because of transport capable of improving public access to meet the needs of goods and services, expanding the area of marketing, and improving the capabilities of farmers and the economy. But the provision of transport that does not correspond to the needs of farmers can limit the mobility patterns in the distribution, so it must release marketing to marketing agencies nearby. This study was conducted to determine how the availability of transport distribution of agricultural products in rural areas, and the effect on mobility patterns, capabilities and economics of farmers. To menganalsis three things researchers used a case study approach to mapping method analysis of travel behavior, pattern matching, and analysis of the consequences of the election of transportation. The selected cases are tobacco and coffee farmer in the Tlahap village, Kledung District, Temanggung. The results showed that this time farmers cottage industry in rural areas such as the hilly village of Tlahap have been confronted by a wide selection of transport facilities and infrastructure for the distribution of agricultural products. However, transportation infrastructure has not been planned taking into account the quality of accessibility, frequency and continuity, as well as the not yet adjusted to the needs of farmers. As a result, transportation benefit obtained farmers are not optimal. In addition, the availability of alternative modes of transportation can only be accessed freely by large-scale farmers. While small-scale farmers need to adapt the form of adjustments mobility patterns and modes of transportation engineering to improve the efficiency of the transport. Based on the findings, the availability of transportation options have different effects on the commodity coffee and tobacco. Besides being able to minimize transportation costs, reduce the amount of labor, and provides flexibility of time resource utilization, availability of transportation options in the coffee commodity can expand marketing purposes. While the tobacco farmers do not have the opportunity to expand their marketing purposes, so that the position of farmers in the chain of tobacco marketing is becoming weaker. This occurs because the coffee commodity market has the shape of an open and more supportive. While tobacco has the form of a monopoly market.

Kata Kunci : kapabilitas petani, pertanian, transportasi/agriculture, farmer's capability, transportatio