Laporkan Masalah

EKSPLORASI PROSES SELF-DIRECTED LEARNING (SDL) MAHASISWA KEDOKTERAN: Studi Kasus di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Francisca A Tjakradidjaja, Prof. dr. Harsono, SpS (K).; Dra. RA. Yayi Suryo Prabandari, MSi, PhD.; dr.Rr. Titi Savitri Prihatiningsih, MA., MMedEd, PhD.

2016 | Disertasi | S3 Kedokteran Umum

Latar belakang: Kemampuan self-directed learning (SDL)penting bagi seorang dokter agar dapat bertahan dalam menghadapi perubahan keilmuan yang terusmenerus berlangsung. Kemampuan SDL ini dapat mendukung dan menghasilkan kemampuan belajar sepanjang hayat karena membentuk suatu tangggung jawab belajar pada dirinya sendiri. Model proses SDL yang ada sampai saat ini masih dikembangkan dan dilakukan perluasan pemikiran, sehingga akan didapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai proses SDL, khususnya dalam bidang pendidikan kedokteran. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta, sebagai lokasi penelitian, menerima mahasiswa berasal dari pesantren, untuk memfasilitasi para santri agar mendapat kesempatan untuk menjadi dokter. Objektif: Mengeksplorasi proses SDL pada mahasiswa kedokteran, peran staf pengajar, pengelola pendidikan, dan peran pendidikan pesantren dalam proses SDL mahasiswa. Metoda: Penelitian ini adalah studi kualitatif eksploratif. Informan meliputi mahasiswa, staf pengajar, pengelola pendidikan, praktisi pendidikan Islam, dan pengelola pesantren. Informan ditentukan dengan purposive sampling. Data diambil melalui wawancara, pencatatan kegiatan harian, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan berdasarkan metode analisis konten. Hasil: Tema yang muncul dalam proses SDL melibatkan sepuluh tahapan, yaitu: (1) target belajar; (2) organisasi belajar; (3) strategi belajar; (4) sumber belajar; (5) konsistensi; (6) pengelolaan waktu; (7) pengendalian diri; (8) peninjauan kinerja; (9) penelaahan/pengkajian; dan (10) perencanaan strategis. Peran staf pengajar dalam proses SDL meliputi: (1) Mitra; (2) Motivator; (3) Mumpuni; (4) Panutan; (5) Pengayom; (6) Kreatif; dan (7) Fasilitator. Pengelola pendidikan perlu mengatur program pembelajaran/kurikulum, mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada terutama staf pengajar dan mahasiswa sebagai tokoh sentral dalam SDL, mengefektifkan pendukung tata kelola yang ada, menyediakan fasilitas belajar, dan menciptakan suasana lingkungan kampus yang kondusif. Pendidikan pesantren membentuk siswa yang berperan sebagai perantau untuk mempunyai kemampuan SDL melalui terbentuknya karakter santri yang tangguh, tanggung jawab, disiplin, dan keinginan belajar yang didasari niat ibadah. Tema yang muncul dalam penelitian ini adalah habituasi, ketangguhan, nilai ibadah belajar, tanggung jawab, metode pembelajaran, tipologi pesantren, kerutinan, dan takzim. Simpulan: Mahasiswa menjalani proses SDL didasari oleh faktor religiusitas, yaitu niat yang didasari oleh ibadah dan faktor moral/etika, yaitu: berbakti pada orang tua serta tanggung jawab profesi. Proses SDL juga memerlukan faktor pendukung, yaitu: tujuh peran staf pengajar, program pembelajaran/kurikulum, pendukung tata kelola, fasilitas pendukung belajar, dan suasana lingkungan kampus. Hasil penellitian ini dapat digunakan oleh institusi sebagai dasar pengembangan dan evaluasi pelaksanaan SDL dalam pendidikan kedokteran.

Background: Self-directed learning (SDL) is important for a physician in order to stand for dealing with the rapid changes in medical practice. SDL skills can support the student to become lifelong learner. The existing SDL process models can still be developed and carried out the expansion of thought, so that the understanding of it becomes more comprehensive, especially in the medical education. Medical Education Program, Faculty of Medicine and Health Sciences UIN Jakarta as the research location, accepts students coming from Islamic boarding school (pesantren). Objective: To explore the process of SDL on medical students, the role of teacher, the role of educational management, and the role of education in Islamic boarding school in SDL process. Methods: The study was a qualitative exploratory study. Informants include students, teachers, faculty members, practitioners of Islamic education, and managers of Islamic boarding schools. Informants were determined by purposive sampling. Data were collected by interviewing, recording the daily activities, observation, and document study. Data analysis were performed based on the content analysis method. Results: The themes that emerged in the SDL process involves ten stages, namely: (1)learning target; (2)learning organization; (3) learning strategies; (4) learning resources; (5) consistency; (6)time management; (7) self-control; (8) performance insight; (9)review; and (10) strategic planning. The role of the teacher in the SDL process include: (1) partners; (2)motivator; (3)competent; (4)role model; (5)concern; (6)creative; and (7) facilitator. Education managers need to set the learning program/curriculum, optimize human resources, streamline existing administrative support, provide the learning facilities, and create a conductive learning environment. Islamic boarding school formed a student who have the SDL skills through the formation of a formidable character, namely: responsibility, discipline, and desire to learn that is based on the intention of worship. The theme that emerged in Islamic boarding school study were habituation, toughness, the worship value of learning, responsibility, learning methods, Islamic boarding school typology, routine, and respectfully. Conclusion: Students undergoing the SDL process is constituted by religiosity and moral/ethics factors. Religiosity factor is based on the intention of worship and moral /ethics factors are devoted to parents and professional responsibility. SDL process also requires supporting factors, namely: the seven roles of teacher, the learning program/curriculum, governance support, learning facilities, and the learning environment. The results of this study can be used by institutions as a basis for development and evaluation the implementation of the SDL in medical education.

Kata Kunci : self-directed leaning, Islamic boarding school, medical education

  1. S3-2016-322129-abstract.pdf  
  2. S3-2016-322129-bibliography.pdf  
  3. S3-2016-322129-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2016-322129-title.pdf