Laporkan Masalah

KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT MARTIN HEIDEGGER (STUDI KASUS PANDANGAN LANJUT USIA TENTANG KEMATIAN)

STEPHANI ROMARIA R, Ibu Dr. Rr. Siti Murtiningsih

2016 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFAT

Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengenai pandangan lanjut usia tentang kematian secara filosofis dengan menggunakan filsafat Martin Heidegger. Manusia yang merupakan tema dalam penelitian filsafat jarang dibahas secara spesifik maka dari itu peneliti memfokuskan penelitian ini pada salah satu jenjang kehidupan manusia yaitu lanjut usia. Salah satu pembahasan pokok pada masa lanjut usia adalah kematian. Hal tersebut dikarenakan lanjut usia adalah masa yang dianggap paling dekat dengan kematian dan dalam prosesnya akan menimbulkan kecemasan. Filsafat Martin Heidegger dianggap mampu untuk merangkul kematian dalam ranah filosofis karena kematian merupakan tema pokok dalam pemikirannya. Hal tersebut diharapkan mampu menjelaskan pandangan lansia tentang kematian sehingga pemaknaan yang lebih akan kehidupan dapat diperoleh Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu studi kasus deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang lanjut usia: 1 laki-laki dan 4 perempuan. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan perjanjian sebelumnya. Proses validasi yang digunakan adalah member checking, dimana data yang diperoleh dapat dipercaya jika informan merasa bahwa data tersebut mampu menggambarkan realitas yang dialami olehnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kematian dipandang secara positif dan negatif oleh lanjut usia tergantung pada pengalaman mereka saat berhadapan dengan kematian orang terdekat, 2) kematian merupakan kelengkapan dari Dasein yang adalah kemungkinan (Seinkonnen) sehingga kematian (Tod) adalah Zenit (totalitas) Adanya Dasein, 3) adanya perbedaan dalam agama yang dipandang sebagai pelarian oleh Heidegger namun dianggap sebagai jalan menuju ketenangan oleh lanjut usia. Selain itu, manusia (Dasein) perlu bersedia untuk membuka dirinya untuk sampai pada eksistensinya yaitu kematian.

This study aims to understand the elderly's view of the death philosophically by using the philosophy of Martin Heidegger. Humans that is often the theme in the study of philosophy is rarely discussed specifically and therefore writer focused this study on one stage of human life, namely the elderly. One of the principal discussion on elderly stage is death. That is because the elderly is a stage of life that is considered the closest to death and in the process will cause anxiety. The philosophy of Martin Heidegger is considered more than adequate to embrace death in the realm of philosophy because death is the main theme in his thought. It is expected to explain the elderly's views of the death so that more meaning in life can be obtained. The study was conducted with qualitative methods, namely descriptive case study. Subjects in this study were 5 elderly: 1 male and 4 female. Data were collected through semi-structured interviews with previous agreements. The validation process used is a member checking, where the data obtained can be trusted if the informant feels that the data are able to describe the reality experienced by him. The results showed that 1) the death is viewed positively and negatively by the elderly depending on their experience when dealing with the death of people close to them, 2) death is the completeness of Dasein which is the possibility (Seinkonnen) so that death (Tod) is Zenit (totality) The existence of Dasein, 3) there is a difference in religion that is seen as an escape by Heidegger but is regarded as the way to peace by the elderly. In addition, human (Dasein) need to be willing to open himself in order to get to his existence which is death.

Kata Kunci : lanjut usia (elderly), kematian (death) (Tod), manusia (human) (Dasein)

  1. S1-2016-252487-abstract.pdf  
  2. S1-2016-252487-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-252487-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-252487-title.pdf