POTENSI WISATA HOROR DI KOTA BANDUNG

DINI RAHMAWATI, Prof. Dr. -Phil. Janianton Damanik, M.Si.; Dr. Dyah Mutiarin

2015 | Tesis | S2 Kajian Pariwisata

Wisata horor merupakan sebuah wisata alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan di Kota Bandung, mengingat terdapat beberapa tempat dan obyek wisata di Kota Bandung yang dikenal sebagai tempat menyeramkan. Salah satunya adalah Goa Belanda yang tak lepas dari cerita sejarah dan mitos yang menyeramkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk atraksi wisata horor yang dijalankan oleh sebuah komunitas. Selain itu bertujuan untuk mengetahui karakteristik, jenis wisatawan, motivasi dan pengalaman yang diperoleh wisatawan selama mengikuti wisata horor. Hal ini dapat mendukung upaya pengembangan dan promosi yang dilakukan oleh komunitas dimaksud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data primer diperoleh langsung di lapangan dengan menggunakan observasi partisipan dan wawancara. Data sekunder diperoleh melalui bahan pustaka terkait. Pengambilan data dilaksanakan dari bulan Febuari sampai bulan Mei 2015 menggunakan metode purposive sampling. Penulis mewawancarai sebanyak 5 orang dari Komunitas Wisata Mistis, 15 orang wisatawan wisata horor, dan 10 orang wisatawan wahana rumah hantu Trans Studio Bandung. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam wisata horor terdapat tiga atraksi yang disajikan yakni penelusuran sejarah, penelusuran mitos dan aktivitas paranormal yang terdiri dari uji nyali, buka tirai dan mediumisasi. Wisatawan didominasi oleh laki-laki dengan status belum kawin dan berusia antara 20-30 tahun. Umumnya mereka berstatus mahasiswa dan sudah bekerja. Motivasi wisatawan didominasi oleh rasa ingin tahu tentang makhluk gaib, sejarah maupun cerita mitos yang ada di kawasan obyek wisata. Umumnya pengalaman ketika mengikuti wisata horor merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi wisatawan.

Ghost tour has been an alternative tour in Bandung which is potential to be developed regarding some places and tourist attractions known as spooky places. Goa Belanda is a tourist attraction in Bandung with its history and spooky myth. This research aimed to find the attraction of ghost tour which is run by a community. Besides, it aimed to find characteristic and typology of the tourists, motivation and experience which was obtained by the tourists. This could support the attempt of development and promotion conducted by the community. This research using qualitative method. Primary data were obtained on the site by using participant observation and interview. Secondary data were obtained from the related literature. Data gathering was conducted from February until May 2015 using purposive sampling. The researcher had interviewed 5 people from Komunitas Wisata Mistis as the operator of ghost tour, 15 ghost tour tourists and 10 tourists of the haunted house in Trans Studio Bandung. Data analysis in this research using descriptive analysis. The result showed that there were three attractions in ghost tour presented to the tourists, they were history, myth search and paranormal activity which consists of uji nyali, buka tirai and mediumisasi. Single males at 20 to 30 years old, either students or workers, dominated the tourists' characteristic. The tourists' motivation was dominated by curiosity, either on the occults, history or the myth which was spread in the tourist attraction. Generally, the ghost tour experience provided unforgettable experience to the tourists.

Kata Kunci : wisata horor, wisatawan, motivasi, pengalaman.