Laporkan Masalah

Frekuensi dan Komponen Antenatal Care pada Ibu dengan Tinggi Badan Pendek sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-23 Bulan di Indonesia (Studi Analisis IFLS 5)

HERWINDA KUSUMA R, Dr. rer. nat. dr. BJ. Istiti Kandarina; Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar Belakang: Stunting adalah gangguan pertumbuhan linear yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2018 masih tinggi, yaitu 30,8%. Salah satu faktor penyebab stunting adalah tinggi badan ibu yang pendek. Ibu hamil dengan tinggi badan pendek harus memperhatikan kesehatan selama kehamilan, salah satunya melalui antenatal care (ANC) dengan frekuensi dan komponen pemeriksaan yang sesuai dengan standar. Tujuan: Menganalisis frekuensi dan komponen pelayanan ANC pada ibu dengan tinggi badan pendek sebagai faktor risiko kejadian stunting anak usia 6-23 bulan Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional yang menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) periode ke-5 tahun 2014, dengan rancangan penelitian kohort retrospektif. Hasil: Hasil analisis bivariat diketahui bahwa frekuensi ANC ibu dengan tinggi badan pendek memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting (p=0,049; RR=1,29; CI 95%=1,02-1,65). Komponen pelayanan ANC ibu dengan tinggi badan pendek yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting adalah pemeriksaan tekanan darah (p=0,038; RR=1,58; CI 95%=1,12-2,23), sedangkan komponen pelayanan ANC lainnya (pengukuran tinggi badan, berat badan, tinggi fundus, dan pemberian tablet Fe) tidak memiliki hubungan signifikan. Hasil analisis multivariat frekuensi dan komponen pelayananan ANC yang mengikut sertakan variabel luar didapatkan bahwa BBLR (berat badan lahir rendah) merupakan penyebab terbesar kejadian stunting (p=0,022; OR=2.07; CI 95%=1,11-3.88). Kesimpulan: Frekuensi dan komponen pelayanan ANC yang sesuai, khususnya pemeriksaan tekanan darah perlu dilakukan oleh ibu hamil dengan tinggi badan pendek. Hal ini adalah upaya untuk mengoptimalkan status kesehatan, sehingga riwayat BBLR yang merupakan faktor risiko stunting tidak terjadi. Diperlukan strategi untuk meningkatkan frekuensi ANC dengan mempertimbangkan komponen pelayanan.

Background: Stunting is linear growth retardation that associated with morbidity and mortality. Prevalence of stunting in Indonesia on 2018 is still high (30,8%). One of the factors that influence stunting is short stature mother. Pregnant women with short stature should concern to their health conditions during pregnancy, through antenatal care (ANC) with frequency and components that meet with the standards. Objective: This study aims to analyze the frequency and components of antenatal care services of short height mother as risk factor of stunting among children aged 6 - 23 months in Indonesia. Method: This study was an observational study using the secondary data of the 5th wave Indonesian Family Life Survey (IFLS) on 2014, with retrospective cohort design. Results: Bivariate analysis showed that the ANC frequency of short stature mother had a significant relationship with stunting (p=0.049; RR= 1.29; 95% CI= 1.02-1.65). ANC component of short stature mothers that have a significant relationship with the stunting is blood pressure measurement (p=0.038; RR= 1.58; 95% CI = 1.12-2.23), while other ANC service components (height measurements, weight measurements, fundal height measurements, and administration of Fe tablets) have no significant relationship. Multivariate analysis showed that low birth weight is the main cause of stunting (p= 0.022; OR = 2.07; 95% CI = 1.11-3.88). Conclusion: Frequency and components of ANC services, especially blood pressure measurement is essential for short stature mother to improve their health status, so low birth weight which is a risk factor for stunting does not occur. Strategies are needed to improve the frequency and components of ANC services

Kata Kunci : stunting, ibu dengan tinggi badan pendek, antenatal care, IFLS 5

  1. S2-2019-418254-abstract.pdf  
  2. S2-2019-418254-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-418254-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-418254-title.pdf