PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TEKNIS, KEORGANISASIAN, DAN KULTURAL TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI KINERJA INTERNAL PEMERINTAH DAERAH

WIA RIZQI AMALIA, Rusdi Akbar, M.Sc., Ph.D.

2018 | Tesis | MAGISTER SAINS AKUNTANSI

Informasi kinerja yang dihasilkan oleh sistem pengukuran kinerja digunakan oleh pihak internal organisasi untuk perencanaan strategis, alokasi sumber daya (anggaran), manajemen program, pengawasan, dan evaluasi, serta untuk pelaporan kepada pihak eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan informasi kinerja pemerintah daerah, terutama untuk tujuan internal berdasarkan perspektif teori institusional. Metoda campuran dengan desain eksplanatori sekuensial digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan data. Pengujian hipotesis dilakukan pada fase kuantitatif dengan menggunakan Partial Least Square, kemudian dilanjutkan dengan analisis isi tematik pada fase kualitatif. Analisis data mencakup 96 pegawai Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor teknis dan keorganisasian tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi kinerja internal, sedangkan faktor kultural secara empiris berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi kinerja internal. Dalam konteks teori institusional, penggunaan informasi kinerja tersebut didorong oleh isomorfisma institusional dalam bentuk tekanan koersif, mimetik, dan normatif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada pemerintah daerah untuk memperhatikan faktor kultural dalam mengoptimalkan penggunaan informasi kinerja.

Performance information produced by the performance measurement system is used by internal organizations for strategic planning, resource (budget) allocation, program management, supervision, and evaluation, as well as for reporting to external parties. This study aims to examine the factors that influence the use of local government performance information, especially for internal purposes based on institutional theory perspective. Mixed methods with sequential explanatory design are used to analyze and interpret data. Hypothesis testing is carried out in the quantitative phase using Partial Least Square, then followed by thematic analysis in the qualitative phase. Data analysis includes 96 local government employees in Banjarmasin. The results showed that technical and organizational factors did not affect the internal use of performance information, while cultural factors empirically had a significant effect on the internal use of performance information. In the context of institutional theory, the use of performance information is driven by institutional isomorphism in the form of coercive, mimetic, and normative pressures. The results of this study are expected to contribute to local governments to pay attention to cultural factors in optimizing the use of performance information.

Kata Kunci : penggunaan informasi kinerja internal, isomorfisma institusional, metoda campuran.