Laporkan Masalah

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT ADAT DUSUN SADE (Studi Fenomenologi di Dusun Wisata Sasak Sade, Desa Rembitan, Kabupaten Lombok Tengah, NTB)

AZHARI EVENDI, Dr. Muhammad Najib, S.Sos., MA.

2017 | Tesis | S2 Sosiologi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara masyarakat suku Sasak di Dusun Sade dalam memaknai dan menerapkan nilai-nilai tradisional sekaligus cara mereka memaknai modernitas dan globalisasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial masyarakat tradisional Sasak Dusun Sade menghadapi modernitas dan globalisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Fenomenologi digunakan untuk menangkap pemaknaan masyarakat terhadap fenomena industrI pariwisata budaya tradisional yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Pariwisata budaya tradisional adalah hal baru yang mempengaruhi masyarakat yang taat terhadap adat, tradisi dan budaya tradisional. Fenomenologi memberikan ruang bagi masyarakat yang melakukan dan mengalami fenomena sebagai realitas kehidupan sehari-hari untuk memaknaninya baik secara subyektif (realitas subyektif) maupun obyektif (realitas obyektif). Realitas subyektit dan realitas obyektif seringkali bertentangan sehingga membutuhkan proses dialketika untuk menghasilkan kesadaran bersama yang terlembaga. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa masyarakat Dusun Sade memiliki pengetahuan kolektif (social stock of knowledge) berupa nilai-nilai adat, tradisi dan budaya tradisional dan pengalaman sejarah yang terekam dalam kesaradan subyektif dan obyektif dalam kehidupan seharai-hari. Cadangan pengetahuan tersebut menjadi bekal masyarakat Dusun Sade dalam menghadapi pengaruh ideologi modern dan ekonomi global. Berangkat dari cadangan pengetahuan itu, mereka melakukan proses sosial yaitu obyektivasi, internalisasi dan eksternalisasi terhadap fenomena-fenomena sosial yang melahirkan identitas sosial baru dalam arus modern dan globalisasi yaitu masyarakat pariwisata budaya tradisional. Pariwisata budaya tradisional telah memperluas makna dan fungsi adat, tradisi dan budaya menjadi memiliki nilai tambah ekonomi tanpa menghilangkan makna dan fungsi tradisionalnya. Dalam perkembangannya, sisi ekonomi menjadi lebih dominatif karena secara ekonomi dan politik didukung oleh pemerintah daerah dan kurang memperhatikan fungsi-fungsi sosial budaya nilai-nilai tradisional. Diferensiasi sosial dan pembagian kerja meningkat yang membuat regenerasi yang berorientasi kearifan lokal mengalami penyempitan. Akibatnya, nilai-nilai adat, tradisi dan budaya tradisional yang berkontribusi membentuk identitas dan pengetahuan lokal tergantikan oleh semangat kamajuan ekonomi.

This research aims to explore theoretical discussion by examining how Sasak society in Sade village interpret and practice the traditional values as well as ways to see of modernity and globalization. Therefore this research also to know the social change of traditional society Sasak Dusun Sade. This research applies qualitative approach with phenomenology method. This method will help to examine the logic behind society, which can be plausibly understood through participatory observation. Phenomenology is used to capture the meaning of society towards the phenomenon of the traditional cultural tourism industry which become part of daily life of society. Phenomenology will give space for society to interpret it both subjectively and objectively (objective reality). Subjective reality and objective reality to build an institutionalized shared consciousness. The results of this research show that the community of Dusun Sade has collective knowledge (social stock of knowledge) of traditional values, traditions and traditional culture and experiences as subjective and objective awareness in everyday life. The reserves of such knowledge became the stock of the Sade people in facing the influence of modern ideology and the global economy. Depart from the knowledge reserve, they do the social process: objectivation, internalization, and externalization to social phenomena to make the identity in modern and globalization that is tourism society of traditional culture. Traditional cultural tourism serves as an opportunity to share the meaning and function of customs, traditions, and cultures into economic value-added without increase the meaning and function. But in the end, the economic side becomes more dominant because it is economically and politically supported by the local government and neglected socio-cultural functions of traditional values. Social differentiation and division of labor make the regeneration of local wisdom-oriented decreased. The effect is, the traditional values, traditions, and traditional cultures that contribute to shaping local identities and knowledge are replaced by the spirit of economic progress.

Kata Kunci : Masyarakat Tradisional, Modernitas dan Globalisasi, Stock of Knowledge, Perubahan Sosial / Traditional Society, Modernity and Globalization, Stock of Knowledge, Social Change

  1. S2-2017-371764-abstract.pdf  
  2. S2-2017-371764-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-371764-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-371764-title.pdf